BANGKA, KOMPAS.com - Sebuah rumah di daerah Pangkal Niur, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dibakar massa.
Aksi pembakaran terjadi tak lama setelah adanya bentrok antara penambang timah ponton apung dan sejumlah nelayan.
"Sebelumnya ada bentrok menyebabkan dua nelayan warga Pangkal Niur menderita luka lebam di wajah dan mata," kata Sekretaris Desa Pangkal Niur, Darzadi, kepada awak media, Minggu (2/5/2021).
Darzadi menuturkan, ratusan warga melakukan aksi pembakaran secara spontan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Baca juga: TNI AL Tertibkan Ponton Timah Apung yang Resahkan Nelayan, Ternyata Pemiliknya Istri TNI
Adapun penghuni rumah dilaporkan tidak berada di lokasi saat kejadian itu.
Menurut Darzadi, rumah yang dibakar pada Sabtu malam itu selama ini dihuni para penambang yang beroperasi di kawasan Teluk Kelabat, Riau Silip, Bangka.
Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung Kombes Maladi mengatakan, personel pengamanan telah dikerahkan ke Pangkal Niur.
Kini kondisi dipastikan stabil dan warga bisa melaksanakan aktivitas seperti biasa.
"Aman dan terkendali," ucap Maladi.
Bentrok itu bermula saat sejumlah nelayan mencoba menghentikan aktivitas penambangan di Teluk Kelabat.
Namun, para penambang tidak terima hingga terjadi cekcok dan kontak fisik yang menyebabkan dua nelayan terluka.
Warga di darat yang tersulut emosi mendengar kejadian itu, secara spontan melakukan aksi pembakaran rumah pada malam harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.