Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tak Mampu Bayar Angsuran Bank, Aset Sudah Habis Dipatok Ayam Ternak Sendiri"

Kompas.com - 14/09/2021, 14:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BLITAR, KOMPAS.com- Sejumlah peternak ayam petelur di Blitar menggeruduk kantor cabang sebuah bank BUMN di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Selasa (14/9/2021).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa lantaran merasa tidak sanggup lagi membayar angsuran di bank.

Para peternak dihadapkan pada tingginya harga pakan dan anjloknya harga jual telur.

"Kami tidak mampu lagi membayar angsuran bank. Aset-aset kami sudah banyak yang habis dipatok ayam ternak kami sendiri," ujar Suryono, ketua salah satu asosiasi peternak telur, saat dikonfirmasi wartawan di lokasi.

Suryono mencontohkan, dirinya saat ini memiliki tanggungan pinjaman usaha di bank sebesar Rp 700 juta, dengan jumlah angsuran bulanan Rp 5 juta per bulan.

Menurutnya, dalam waktu cepat utangnya berlipat ganda karena dia harus meminjam ke bank lain untuk membayar angsuran pinjaman awal.

Baca juga: Peternak Ayam Blitar Geruduk Bank, Bentangkan Poster Pailit Serempak, Ini Tuntutan Mereka

Hampir semua peternak ayam di Blitar punya pinjaman

IlustrasiShutterstock/Pepsco Studio Ilustrasi

Suryono mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah pinjaman seluruh peternak ayam di Blitar pada pihak bank.

Tetapi dia memastikan, hampir seluruh peternak ayam petelur di Blitar yang berjumlah 4.500 orang memiliki pijaman usaha di bank.

Pinjaman tersebut terutama berada di bank-bank BUMN.

"Pinjamannya bervariasi mulai yang puluhan juta hingga beberapa miliar setiap peternaknya," katanya.

Baca juga: Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar

Harga pakan melambung, harga telur anjlok

Ilustrasi telurUnsplash/Taisiia Shestopal Ilustrasi telur

Suryono mengaku, para peternak sudah mengalami situasi sulit sejak dua tahun terakhir.

Kondisi itu semakin parah setahun belakangan.

Suryono menuturkan, hari ini, peternak harus membeli pakan ayam yang terdiri dari jagung, konsentrat dan bekatul senilai Rp 6.500 per kilogram.

Dengan harga pakan itu, ujarnya, seharusnya harga telur di kandang peternak paling murah Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram.

Meski sebenarnya, harga ideal telur ialah Rp 20.000 per kilogram.

Kondisi itu membuat peternak ayam petelur terpaksa menjual aset.

"Faktanya hari ini harga telur malah jatuh di Rp 13.500 hingga Rp 13.700 per kilogram. Setiap hari kami harus jual aset apa pun untuk membeli pakan ternak kami," ungkap dia.

 

Peternak pun seolah tidak memiliki pilihan.

"Mau bagaimana lagi kami. Kalau ayam tidak kami kasih pakan pasti mati. Kita kasih pakan juga kami merugi," ujarnya.

Tuntutan para peternak, restrukturisasi pinjaman hingga pemutihan bunga

Puluhan peternak ayam petelur di Blitar gerudug Kantor BNI Cabang Blitar di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Selasa (14/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Puluhan peternak ayam petelur di Blitar gerudug Kantor BNI Cabang Blitar di Jalan Kenanga, Kota Blitar, Selasa (14/9/2021)

Sebanyak 30 peternak ayam petelur pun menggeruduk kantor-kantor bank BUMN di Blitar.

Di kantor BNI, mereka membentangkan sejumlah poster yang berisi jeritan para peternak.

Beberapa di antaranya, "Pailit Serempak Peternak Ayam Blitar Raya", "Tolong Tunda Angsuran Kami", "Jangankan Bayar Hutang, Beli Pakan Ayam saja Tidak Mampu".

Peternak meminta pemerintah melalui bank-bank BUMN merestrukturisasi pinjaman mereka.

Para peternak juga meminta pemutihan bunga pinjaman yang mereka miliki di bank.

Mereka juga berharap ada penundaan pembayaran pokok pinjaman hingga situasi membaik.

"Kami bukan ingin bebas cicilan pokok. Kami siap siap mengembalikan pokok utang tapi dengan kondisi saat ini kami sangat keberatan," ujarnya.

KOMPAS.com/ Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com