Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Pekerja Migran Cegah Rekrutmen Ilegal, Bupati TTS: Mari Berangkat dengan Aman...

Kompas.com - 10/09/2021, 13:12 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menyambut gembira kehadiran Sekolah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di wilayah itu.

Sekolah PMI dibangun oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Desa Nunleu, Amanatun Selatan, TTS. Sekolah itu diresmikan pada Kamis (9/9/2021).

Bupati TTS Epy Tahun mengapresiasi inisiasi BP2MI membangun Sekolah PMI di Desa Nunleu.

"Sekolah PMI untuk mendapatkan dan menuntut ilmu. Ini terobosan baru dari BP2MI," kata Epy, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Tujuannya, lanjut Epy, agar masyarakat bisa bekerja ke luar negeri lewat jalur resmi.

"Ini yang diharapkan oleh pemerintah, jika ingin bekerja harus resmi jangan ilegal," ujar Epy.

Epy menambahkan, Sekolah PMI ini untuk mengedukasi masyarakat, karena Pemkab TTS sangat konsen dengan urusan PMI.

Baca juga: Mantan TKI Direkrut Jadi Guru di Sekolah Pekerja Migran yang Dibangun di Pedalaman NTT, Ini Alasannya

"Kami ingin meluruskan mari berangkat dengan aman pulang dengan nyaman. Jangan pernah tergiur dengan janji sindikat. Kita harus atur dengan baik, ada masalah kita akan proses dengan tuntas," imbuhnya.

Epy berharap, keberadaan sekolah itu bisa menekan angka rekrutmen PMI secara ilegal. 

Sementara itu, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, A Gatot Hermawan mengatakan, Sekolah PMI untuk mewujudkan kabupaten bebas dari rekrutmen ilegal PMI dan bersih narkotika (Kabari PMI Bersinar).

"Sekolah PMI sesuatu sangat patut diapresiasi, sekolah ini mempunyai peran yang sangat penting," kata dia.

"Ini adalah pilot project BP2MI dan akan kembangkan ke seluruh Indonesia. Sekolah ini merupakan perhatian yang baik bagi desa terutama daerah potensial PMI," sambung Gatot.

Gatot menyebut, Sekolah PMI sebagai sarana informasi, serta menjadi fungsi bersama Dinas Tenaga Kerja dan UPT BP2MI.

Menurutnya, jika masyarakat atau calon PMI ingin mencari informasi bisa datang ke sekolah PMI.

"Sehingga tidak ada lagi bujuk rayu dari sindikat. Sekolah ini tidak hanya melayani PMI dari desa ini tapi untuk semuanya. Saya berharap ini akan membuka mata hati kita, bahwa bekerja ke luar negeri bisa aman," jelasnya.

 

Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik Survulus Bobo Riti mengatakan, dengan sekolah PMI ini, BP2MI sudah memberi ruang untuk hadir di desa.

"Ini sebuah mimpi baru, era baru, jangan sampai ditentukan oleh sindikat. Kami memilih desa ini satu pendekatan baru untuk PMI, jangan lewat jalan tikus karena banyak sindikat," ujarnya.

Baca juga: Sekolah Pekerja Migran Indonesia Dibangun di Pedalaman Pulau Timor, NTT

Survulus menambahkan, BP2MI terus konsen dari bahaya sindikat penempatan ilegal dan penyalahgunaan narkotika untuk PMI.

"Sekolah PMI merupakan era baru untuk mewujudkan Kabari PMI Bersinar yang merupakan program kerja bersama antara BP2MI, BNN, dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com