Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan TKI Direkrut Jadi Guru di Sekolah Pekerja Migran yang Dibangun di Pedalaman NTT, Ini Alasannya

Kompas.com - 10/09/2021, 09:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akan menjadi guru pengajar di sekolah khusus bagi calon pencari kerja atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Sekolah untuk pekerja migran tersebut dibangun Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat di pedalaman Pulau Timor, NTT.

Tepatnya di Desa Nunleu, Kecamatan Amantun Selatan, Kabupaten Timor Tengah.

Sekolah PMI itu diresmikan oleh Bupati Timor Tengah Selatan Eppy Tahun dan dihadiri oleh Deputi Penempatan dan Pelindungan BP2MI Kawasan Asia dan Afrika Agustinus Gatot Hermawan

Baca juga: 89 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri, BP2MI: Hanya 1 yang Memiliki Dokumen Sah

Sekolah PMI tersebut akan menjadi tempat untuk mendapatkan informasi awal yang berkaitan dengan dunia pekerja migran.

Para mantan buruh migran akan dilibatkan untuk mengajar calon buruh migran dengan pendekatan 5W + 1 H.

Menurut Kepala UPT (BP2MI) Kupang, Siwa, sekolah PMI dijadikan tempat edukasi dan literasi pembelajaran, tanpa terikat pada gedung dan kurikulum.

Baca juga: Sekolah Pekerja Migran Indonesia Dibangun di Pedalaman Pulau Timor, NTT

"Para pengajar di sekolah itu yakni mantan PMI baik legal atau ilegal. Sedangkan pesertanya itu yakni calon PMI dan anggota keluarganya atau masyarakat umum yang berminat pada informasi tentang PMI," jelasnya, Kamis (9/9/2021) malam.

Para pengajar bisa mengunakan yakni foto-foto atau video dari para mantan PMI untuk media pembelajaran.

Foto-foto tersebut memperlihatkan kondisi atau suasana nyata di tempat bekerja selama masih berada di negara penempatan sehingga para calon buruh migran mudah memahami.

Baca juga: Apa itu Pekerja Migran?

Para pengajar juga bisa memanfaatkan potongan berita yang bersumber dari media TV atau YouTube terkait kejadian yang menimpa PMI. Termasuk berita positif TKI yang berhasil menyejahterakan keluarganya.

Mereka juga bisa menggunakan bahan cetak atau noncetak lainnya yang diperoleh dari pemerintah atau pihak lainnya untuk bahan mengajar di sekolah pekerja migran.

Baca juga: Menyoal Ledakan Kasus Covid-19 di Bangkalan, Anggapan Kebal Corona hingga Kepulangan Buruh Migran Saat Lebaran

Mengurangi sindikat calo dan penempatan ilegal

Siwa berharap dengan adanya sekolah pekerja migran ini dapat menurunkan jumlah buruh migran yang ditempatkan secara ilegal karena mempercayai calo atau sindikat perdagangan mausia.

Selain itu juga meminimalisir para calon PMI menjadi pemakai atau kurir narloba selama bekerja di negara penempatan.

Ia juga menjelasan alasan Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai lokasi sekolah pekerja migran. Menurutnya jumlah warga di Timor Tengah Selatan yang bekerja di Malaysia sangat tinggi.

Baca juga: Tempat Karantina Pekerja Migran di Batam Tiba-tiba Kena Sidak Kemenaker, Ini Kata Kadisnaker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com