Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti di Tangerang, Lapas Karawang Juga Melebihi Kapasitas, Harusnya 590 Orang Malah Diisi 1.089

Kompas.com - 09/09/2021, 09:19 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang melebihi kapasitas. Lapas ini diisi 1.089 warga binaan dari kapasitas seharusnya berjumlah 590 orang.

"Saat ini jumlahnya 1.089 orang yang menghuni empat blok karena jumlah penghuni fluktuatif," kata Kepala Lapas Kelas IIA Karawang Lenggono saat dihubungi, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Lapas Sumedang Kekurangan APAR, Karung Pasir hingga Lap Basah Disiapkan untuk Cegah Kebakaran

Jumlah fluktuatif tersebut, kata Lenggono, disebabkan ada yang bebas, serta tahanan titipan dari kejaksaan ataupun pengadilan.

Baca juga: Tangis Ibu Korban Kebakaran Lapas Tangerang: Seharusnya Bebas Tiga Bulan Lagi...

Lapas ini juga menerima napi pindahan dari lapas atau rutan di luar Karawang.

Lenggono mengungkapkan, hingga saat ini belum ada rencana pembangunan blok baru bagi warga binaan.

"Belum ada karena harus ada persetujuan dari pusat," ucap dia.

Mitigasi bencana

Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, salah satunya kebakaran, pihak lapas telah menyiapkan mitigasi bencana. Secara rutin, petugas memeriksa sarana dan prasarana di lapas tersebut.

"Kami telah menjalin sinergi dengan dinas damkar setempat, serta memberikan sosialisasi kepada petugas dan penghuni terkait bencana bisa terjadi sewaktu-waktu," ujar Lenggono.

Lenggono mengungkapkan, bekerja sama dengan PLN, Lapas Karwang secara berkala memeriksa kelayakan jaringan, serta menggelar razia kamar secara rutin.

Targetnya adalah mendapatkan barang elektronik dan sambungan listrik ilegal.

"Mengusulkan alokasi anggaran untuk perbaikan, jika rekomendasi dari PLN jaringan listrik tidak memenuhi standar," kata dia.

Sementara itu, Kasubsi Pelaporan dan Tata Tertib Lapas Kelas II A Karawang Andri Sapari menambahkan, mitigasi bencana yang diterapkan yaitu, misalnya terjadi kebakaran, alarm akan berbunyi kencang.

Kemudian, petugas kunci di setiap lapas segera membuka pintu. Petugas diwajibkan tidak meninggalkan tempatnya.

"Setelah itu, warga binaan akan dievakuasi dan dikumpulkan petugas ke lapangan terbuka. Dari setiap blok memiliki lapangan terbuka sebagai area kumpul evakuasi," kata Andri

Setiap tahun, kata Andri, petugas lapas di Karawang mendapatkan pelatihan penanganan kebakaran yang bekerja sama dengan Unit Pemadam Kebakaran Karawang.

"Kita memiliki lebih kurang 15 APAR (alat pemadam api ringan) yang kita pasang di sejumlah tempat," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, kapasitas lapas di Indonesia kembali disorot setelah Lapas Tangerang mengalami kebakaran, Rabu (8/9/2021) sekitar pukul 01.45 WIB.

Kebakaran tersebut merenggut nyawa 41 warga binaan yang di antaranya terpidana kasus pembunuhan, napi terorisme, dan napi kasus narkoba.

Sementara itu, 81 warga binaan lainnya selamat dengan 72 orang luka ringan dan delapan orang luka berat dirawat di sejumlah rumah sakit.

Pemerintah mengakui lalai atas insiden kebakaran tersebut. Permasalahan lapas yang melebihi kapasitas atau overcapacity terungkap lagi.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, Lapas Kelas I Tangerang yang sudah dibangun sejak 1972 ini justru kini melebihi kapasitas bahkan hingga 400 persen.

Terbakarnya Lapas Kelas I Tangerang bukanlah kejadian baru di Indonesia. Berdasarkan pemantauan ICJR, IJRS, dan LeIP, selama tiga tahun terakhir terdapat 13 lapas yang mengalami kebakaran.

Dari 13 lapas yang terbakar tersebut, 10 di antaranya overcrowding atau di ambang batas overcrowding.

Dari 10 lapas tersebut, 9 lapas dalam kondisi overcrowding dan 1 di antaranya adalah lapas dengan jumlah penghuni hampir mencapai batas maksimum, yaitu Lapas Kabanjahe dengan jumlah penghuninya sudah 97 persen pada saat kebakaran terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com