Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Bocah Korban Ritual Pesugihan di Gowa, Dugaan Kanibalisme hingga Jalani Operasi

Kompas.com - 06/09/2021, 18:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dugaan praktik kanibalisme dalam kasus ritual pesugihan yang mengorbankan seorang bocah berinisial AP (6), di Gowa, Sulawesi Selatan, mencuat.

Hal itu diungkapkan oleh Bayu, paman korban, kepada wartawan saat mendampingi AP di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa Kabupaten Gowa.

Baca juga: Berawal Suara Jeritan, Ritual Pesugihan yang Tewaskan Satu Anak di Gowa Terbongkar

"Informasi dari keluarga, praktik ilmu hitam ini telah lama mereka lakukan bahkan kulit luar mata kanan anak ini (korban) dimakan oleh ibunya dan ini saya tanyakan langsung kepada ibunya saat kami pergoki ritual mereka" katanya, Senin, (6/9/2021).

Penyelidikan polisi

Sementara itu, menurut Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, kasus tersebut masih didalami.

Polisi juga masih menyelidiki kematian kakak AP berinisial DS (22) yang diduga tewas karena dicekoki air garam saat ritual.

Baca juga: Sekeluarga Lakukan Ritual Pesugihan di Gowa, Kakak Dicekoki Air Garam hingga Tewas, Adik Ditumbalkan Matanya

"Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi memang kedua orangtua korban ini mempraktikkan ilmu hitam atau semacam pesugihan dan ini yang mempengaruhi pikiran mereka sehingga melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri" kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, pada Senin, (6/9/2021).

Boby menjelaskan, pihaknya telah menahan dua terduga pelaku di Mapolres Gowa. Lalu, kedua orangtua korban saat ini masih menjalani observasi di Rumah Sakit Dadi Makassar.

Baca juga: 5 Fakta Bocah di Gowa Jadi Korban Pesugihan, Orangtuanya Mengaku Dengar Bisikan Gaib

 

Operasi mata 

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Dilansir dari Tribunnews, AP segera akan menjalani operasi di bagian matanya setelah mengalami penganiayaan.

Menurut dokter spesialis mata di RSUD Syekh Yusuf Gowa, dr Yusuf Bachmid, kondisi mata korban kondisinya masih bengkak.

"Kemarin sewaktu datang masih bengkak, masih bengkak dan sulit dievaluasi karena kan ini anak tidak koperatif namanya juga anak-anak sudah trauma sulit untuk dievaluasi," jelasnya kepada wartawan.

Baca juga: Terungkap Dugaan Kanibalisme dalam Ritual Pesugihan yang Korbankan Mata Kanan Bocah 6 Tahun di Gowa

Menurut dia, yang terinfeksi adalah mata putih atau steranya.

"Yang terinfeksi ini bagia putih mata steranya, makanya kami berharap korneanya aman dan matanya bisa bagus. Kalau di kedokteran itu bukan presentase tapi kronosis namanya. InsyaAllah kita berharap lebih baik, kan kita belum periksa betul-betul, setelah diperiksa baru ada kepastian," jelasnya.

Yusuf juga menjelaskan, mata korban juga alami infeksi karena terkelupas dan ada beberapa bagian yang robek.

"Penyebab infeksnya karena terkelupas, ada beberapa bagian yang robek. Kan bagian yang robek tidak selamanya mengganggu penglihatan, kalau bagian putih atau stera itukan tidak terlalu berat, kalau kornea itu berat," jelasnya.

(Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq Editor: Khairina)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul: Operasi Hari Ini, Apakah Mata Bocah Korban Pesugihan di Gowa Masih Berfungsi? Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com