Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mereka yang Kehilangan Keluarga Saat Isolasi Mandiri, Percaya Covid-19 Setelah Orangtua Meninggal

Kompas.com - 04/09/2021, 15:05 WIB
Rachmawati

Editor

Meninggal di ambulans

"Neneknya sudah meninggal, Sean, jangan cari ya," ucap Tresia Wulandari kepada Sean, anaknya yang baru berusia empat tahun.

"Neneknya bobok," timpal Sean, sesaat sebelum pemakaman sang nenek, Aminah, yang meninggal di dalam ambulans saat melaju ke rumah sakit.

Aminah, ibu Tresia itu, sebelumnya mengeluh merasakan nyeri lambung. Karena tiga hari sakitnya tak juga mereda, Tresia menyarankan Aminah tes usap antigen. Hasilnya, positif.

Baca juga: Luhut Soroti Malang Raya, Ada 3.000 Lebih Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah

Tresia, yang tinggal di Kota Bandung, kemudian berangkat menemui sang ibu di Subang, Jawa Barat, sekaligus menjemput Sean yang selama ini tinggal bersama neneknya.

"Saya ambil anak, terus saya tanya ibu, mau dibawa ke rumah sakit enggak? Katanya enggak usah, ini yang terasa lambungnya saja," ungkap Tresia.

Namun kemudian, Aminah mulai terserang sesak napas dan harus mendapatkan asupan oksigen. Keadaan di Subang kala itu, semua rumah sakit penuh dan pasokan oksigen sulit.

Baca juga: Kodim Blitar Telah Distribusikan 706 Paket Obat untuk Warga Isolasi Mandiri

Ilustrasi pasien infeksi virus corona, pasien Covid-19.KOMPAS.COM/Shutterstock/Pordee Aomboon Ilustrasi pasien infeksi virus corona, pasien Covid-19.
Pada Sabtu (17/7/2021), Aminah semakin sulit bernapas, dan saturasi oksigennya merosot hingga 56 persen. Tresia mendapatkan rumah sakit yang mau menerima sang ibu, tetapi lokasinya di Purwakarta.

Masalah lain menanti. Ambulans yang sedianya mengantarkan sang ibu ke Purwakarta dari Subang, masih dipakai. Aminah harus menunggu — dalam keadaan sesak napas berat — selama lima jam sebelum ambulans dapat menjemputnya.

"Cuma jarak beberapa kilometer dari rumah, ibu sudah tidak bergerak. Padahal, oksigen masih terpasang, tabung oksigen masih ada [isinya]," tutur Tresia dengan suara bergetar.

Baca juga: Isolasi Mandiri Dinilai Tak Efektif, Dua Gedung Sekolah di Belitung Dijadikan Tempat Isoter Pasien Covid-19

Tresia merasa, dirinya kurang peka terhadap kondisi Aminah sehingga terlambat ditangani. Tapi, di sisi lain, ia merasa tidak mendapat bantuan dari pemerintah di kala menghadapi situasi sulit saat pandemi ini.

Sejak ibunya dinyatakan positif Covid-19 hingga meninggal, tak satu pun aparat dari dinas kesehatan atau satgas setempat yang memantau kondisi ibunya. Semua penanganan selama ibunya isoman murni dilakukan pihak keluarga.

"Kita sudah laporan [bahwa] Bunda positif ke [perangkat] desa, terus sudah, tidak ada tindak lanjut apa-apa. Tidak ada dinas yang datang, tidak ada pendataan lebih lanjut," ungkap dosen ilmu komunikasi ini.

Baca juga: BNPB Siapkan Kapal untuk Tempat Isolasi Mandiri Terapung bagi Warga Sumbar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com