"Neneknya sudah meninggal, Sean, jangan cari ya," ucap Tresia Wulandari kepada Sean, anaknya yang baru berusia empat tahun.
"Neneknya bobok," timpal Sean, sesaat sebelum pemakaman sang nenek, Aminah, yang meninggal di dalam ambulans saat melaju ke rumah sakit.
Aminah, ibu Tresia itu, sebelumnya mengeluh merasakan nyeri lambung. Karena tiga hari sakitnya tak juga mereda, Tresia menyarankan Aminah tes usap antigen. Hasilnya, positif.
Baca juga: Luhut Soroti Malang Raya, Ada 3.000 Lebih Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah
Tresia, yang tinggal di Kota Bandung, kemudian berangkat menemui sang ibu di Subang, Jawa Barat, sekaligus menjemput Sean yang selama ini tinggal bersama neneknya.
"Saya ambil anak, terus saya tanya ibu, mau dibawa ke rumah sakit enggak? Katanya enggak usah, ini yang terasa lambungnya saja," ungkap Tresia.
Namun kemudian, Aminah mulai terserang sesak napas dan harus mendapatkan asupan oksigen. Keadaan di Subang kala itu, semua rumah sakit penuh dan pasokan oksigen sulit.
Baca juga: Kodim Blitar Telah Distribusikan 706 Paket Obat untuk Warga Isolasi Mandiri
Masalah lain menanti. Ambulans yang sedianya mengantarkan sang ibu ke Purwakarta dari Subang, masih dipakai. Aminah harus menunggu — dalam keadaan sesak napas berat — selama lima jam sebelum ambulans dapat menjemputnya.
"Cuma jarak beberapa kilometer dari rumah, ibu sudah tidak bergerak. Padahal, oksigen masih terpasang, tabung oksigen masih ada [isinya]," tutur Tresia dengan suara bergetar.
Tresia merasa, dirinya kurang peka terhadap kondisi Aminah sehingga terlambat ditangani. Tapi, di sisi lain, ia merasa tidak mendapat bantuan dari pemerintah di kala menghadapi situasi sulit saat pandemi ini.
Sejak ibunya dinyatakan positif Covid-19 hingga meninggal, tak satu pun aparat dari dinas kesehatan atau satgas setempat yang memantau kondisi ibunya. Semua penanganan selama ibunya isoman murni dilakukan pihak keluarga.
"Kita sudah laporan [bahwa] Bunda positif ke [perangkat] desa, terus sudah, tidak ada tindak lanjut apa-apa. Tidak ada dinas yang datang, tidak ada pendataan lebih lanjut," ungkap dosen ilmu komunikasi ini.
Baca juga: BNPB Siapkan Kapal untuk Tempat Isolasi Mandiri Terapung bagi Warga Sumbar