Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Alasan Warga Isoman di Denpasar Tolak Dipindahkan ke Isoter: Rumah Kosong hingga Punya Hewan Peliharaan

Kompas.com - 03/09/2021, 12:16 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Denpasar kini gencar memindahkan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) ke tempat isolasi terpusat (isoter).

Meski mayoritas pasien sudah dipindahkan ke tempat isoter, ternyata masih ada pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) yang masih menjalani isoman.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, selama ini masih ada warga yang menolak atau berkelit saat akan diajak ke tempat Isoter.

Baca juga: Bali Dominasi Zona Merah Covid-19, Dinkes: Masih Banyak Kerumunan

Para warga yang menolak itu sering beralasan memiliki hewan peliharaan dan rumahnya kosong.

“Ada beberapa alasan memang untuk berkelit saat akan diajak ke Isoter. Ada yang bilang rumahnya kosong, bahkan ada yang bilang dirinya memiliki hewan piaraan,” kata Rai saat dihubungi, Jumat (3/9/2021).

Rai menyebut, Satgas Covid-19 Kota Denpasar tak serta merta menerima alasan yang disampaikan warga tersebut.

Jika rumah warga itu masih ada kerabat yang bisa membantu memelihara hewan, maka warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu akan dibawa ke Isoter.

“Kalau misalnya memang sendiri, kami pertimbangkan misalnya kelayakan rumahnya, bagaimana lingkungan sekitar, apakah padat atau tidak. Jika memungkinkan, baru kami izinkan dengan pengawasan dari Satgas,” kata dia.

Sejauh ini, sudah ada lebih dari 2.000 pasien Covid-19 dengan kategori OTG-GR di Kota Denpasar yang sudah dipindahkan ke tempat isoter. Sedangkan, mereka yang menjalani isoman sudah di bawah 100 orang.

Baca juga: Warga Tolak Portal Parkir di Pintu Masuk Desa Serangan Bali, Dianggap Salah Tempat

Kebanyakan dari mereka adalah usia lanjut dan anak-anak yang memang membutuhkan pendampingan.

“Lansia yang sudah lanjut dan membutuhkan pelayanan lebih kami izinkan isoman, begitu pula anak-anak, kami izinkan,” tuturnya.

Meski diizinkan untuk isoman, mereka tetap diawasi oleh Satgas Covid-19 di masing-masing desa atau kelurahan.

"Kebutuhan sehari-hari, mereka (pasien Covid-19 yang Isoman) juga diberikan bantuan sembako yang disalurkan Dinas Sosial melalui desa atau kelurahan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com