DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak empat portal retribusi parkir dengan tarif beragam terpasang di pintu keluar-masuk Desa Serangan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.
Keberadaan portal retribusi parkir itu menuai protes warga setempat. Warga berdemonstrasi menolak pemasangan portal tersebut ada Kamis (2/9/2021).
Perwakilan warga yang berasal dari Banjar Kaja bernama Ketut Yasa meminta portal retribusi dicabut.
Menurutnya, pemasangan portal itu membuat warga kesulitan keluar masuk desa.
“Kami menyetujui dipasang portal retribusi, namun lokasi agar ditempatkan di kantong-kantong parkir atau lokasi masuk obyek dan bukan pada akses masuk Serangan,” kata Ketut Yasa dalam orasinya.
Tarif retribusi yang ditetapkan untuk masuk ke wilayah desa wisata itu beragam. Motor Rp 2.000, mobil Rp 5.000 dan truk Rp 10.000, tarif terebut berlaku flat.
Baca juga: Mengenal Makna Wisuda Bumi, Upacara Keagamaan yang Dilakukan Pemkot Denpasar dalam Meredam Covid-19
Di Desa Serangan terdapat sejumlah obyek wisata seperti penangkaran penyu, rekreasi diving, kuliner ikan, dan tempat bersandar kapal nelayan.
Sementara itu, Kasi Data dan Program Perumda Bukti Praja Sewakadharma atau PD Parkir Kota Denpasar Made Ardana mengatakan, pemasangan portal retribusi justru atas permohonan Bendesa Serangan pada Februari 2021.
Keberadaan portal retribusi itu sebenarnya digunakan untuk sarana penunjang desa wisata Serangan.
Pemerintah desa adat bekerja sama dengan PD Parkir Denpasar melakukan pengadaan sarana itu.
“Beberapa keputusan bahwa harus ada pararemnya (hukum desa adat) dan kami sudah terima pararem tersebut, sehingga kami merasa tidak ada masalah karena sudah ada azas legalnya,” ujarnya di lokasi.
Portal retribusi parkir itu dipasang pada Selasa (31/8/2021). Pemasangan portal retribusi parkir juga telah disosialisasikan kepada masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.