Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bekantan hingga Pesut, Keanekaragaman Hayati Lanskap Kubu di Kalbar yang Terancam Punah

Kompas.com - 30/08/2021, 09:20 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Di bawah terik matahari, Rusdi melompat ke dalam sebuah kolam berdiameter sekitar 1,5 meter.

Kolam itu masih seukuran bahu tubuhnya. Dengan bermodalkan ember dan cangkul, dia perlahan memperdalam kolam itu hingga secapaian ujung jarinya.

Kolam tersebut adalah satu di antara puluhan kolam yang dibuat di kawasan hutan desa Kalibandung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), untuk menampung air guna mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran lahan.

“Targetnya sore ini selesai satu kolam, lanjut besok lagi,” kata Rusdi saat ditemui, Minggu (25/7/2021).

Baca juga: Tiga Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Lindung Aceh, Begini Kondisinya

Maklum saja, seluruh kawasan hutan desa tersebut merupakan gambut tebal.

Jika musim kemarau, kebakaran lahan menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keanekaragaman hayati di kawasan, sehingga setiap jarak 45 meter harus ada minimal satu kolam penampungan air.

“Kolam ini untuk menampung air. Jika nanti musim kemarau datang digunakan mencegah kebakaran lahan,” ucap Rusdi.

Hutan Desa Kalibandung terbentuk berdasarkan Surat Ketetapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4.769 Tahun 2018 dengan luas total lebih dari 7.000 hektar, yang terdiri atas 3.000 hektar hutan lindung dan 4.000 hektar hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK).

Satu di antara anggota LPHD Kalibandung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menunjukkan salah satu bibit pohon kayu yang akan ditanam di kawasan hutan desa yang telah gundul akibat bekas perkebunan kelapa sawit.KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Satu di antara anggota LPHD Kalibandung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menunjukkan salah satu bibit pohon kayu yang akan ditanam di kawasan hutan desa yang telah gundul akibat bekas perkebunan kelapa sawit.
Ketua LPHD Kalibandung, Usman mengatakan, selain terus menerus menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, pihaknya juga mengantisipasi kebakaran lahan dengan menyiagakan kolam-kolam.

“Dalam rangka menjaga keanekaragaman hayati di wilayah hutan desa ini, tentunya yang harus kita waspadai dulu adalah api yang dapat menyebabkan kebakaran lahan,” kata Usman.

Dalam pengelolaan lahan, LPHD Kalibandung telah membentuk sejumlah kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS).

Kelompok yang terdiri dari masyarakat petani setempat ini menanam jahe, jagung, nanas dan kopi di hutan desa.

Baca juga: Induk Harimau Sumatera dan 2 Anaknya Ditemukan Mati Terjerat di Kawasan Hutan Lindung Aceh

Hal ini sebagai upaya pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat sekaligus bertujuan menghentikan ketergantungan warga terhadap eksploitasi hutan.

LPHD tidak bekerja sendiri, mereka dibantu dan diperkuat oleh pemerintah daerah dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat.

“Dari pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berbatasan langsung dengan hutan desa belum ada kontribusi yang nyata dan berkelanjutan,” ucap Usman.

Sementara PT Graha Agro Nusantara (GAN) memastikan komitmen menjaga lingkungan dengan telah menggelar pelbagai kegiatan, seperti misalnya pelatihan pengelolaan hutan dan penandatanganan nota kesepahaman bersama pihak terkait, menyangkut konservasi habitat satwa dan pengelolaan kawasan yang baik dan ramah lingkungan.

Baca juga: Temuan Walhi Bali, Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai Menyusut 62 Hektar

Hutan Desa Kalibandung memiliki keanekaragaman hayati yang terbilang komplit.

Orangutan, bekantan, beruang madu, berbagai jenis burung dan kelempiau hidup di dalamnya.

Selain itu, juga ada berbagai jenis kayu, seperti bintangor, mengkuang, rengas, medang, mentibak, jungkang, mentapis, dan lainnya.

“Dalam survei dan patroli terakhir, kami menemukan kurang lebih 120 sarang orangutan,” terang Usman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com