Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Isu Kena Reshuffle Usai PAN Merapat ke Koalisi, Menko PMK Muhadjir: Wabah Covid-19 Ini Tuntaskan Dulu

Kompas.com - 29/08/2021, 13:17 WIB
Asip Agus Hasani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju berhembus menyusul turut diundangnya Ketua Umum dan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) pada pertemuan pimpinan partai koalisi pendukung Pemerintah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.

Salah satu kementerian yang dikabarkan akan menjadi target reshuffle adalah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Menanggapi isu reshuffle yang dikabarkan menargetkan posisinya, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa seharusnya pemerintah menyelesaikan dulu pandemi Covid-19.

Baca juga: Waketum PAN Sebut Belum Ada Ajakan dari Jokowi untuk Masuk Koalisi Pemerintah

Terlebih, Kemenko PMK merupakan salah satu kementerian koordinator yang vital dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

"Justru karena posisi ini vital (dalam penanganan pandemi) maka saya turun ke daerah-daerah," ujar Muhadjir menjawab pertanyaan Kompas.com usai berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Minggu (29/8/2021).

Muhadjir tidak secara tegas mengiyakan ketika ditanya apakah artinya tidak tepat jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle pada kementerian yang berada di pusat penanganan pandemi Covid-19 seperti Kemenko PMK.

Baca juga: Kata Istana soal Isu Reshuffle Kabinet Setelah PAN Merapat ke Koalisi

Dia mengatakan, bagaimanapun reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan kewenangan Presiden.

"Pokoknya sekarang itu nangani Covid-19 dulu. Wabahnya diselesaikan dulu. Itu (reshuffle) menjadi tanggungjawabnya, wewenang penuh Bapak Presiden," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com