BLITAR, KOMPAS.com - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju berhembus menyusul turut diundangnya Ketua Umum dan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) pada pertemuan pimpinan partai koalisi pendukung Pemerintah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.
Salah satu kementerian yang dikabarkan akan menjadi target reshuffle adalah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Menanggapi isu reshuffle yang dikabarkan menargetkan posisinya, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa seharusnya pemerintah menyelesaikan dulu pandemi Covid-19.
Baca juga: Waketum PAN Sebut Belum Ada Ajakan dari Jokowi untuk Masuk Koalisi Pemerintah
Terlebih, Kemenko PMK merupakan salah satu kementerian koordinator yang vital dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
"Justru karena posisi ini vital (dalam penanganan pandemi) maka saya turun ke daerah-daerah," ujar Muhadjir menjawab pertanyaan Kompas.com usai berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Minggu (29/8/2021).
Muhadjir tidak secara tegas mengiyakan ketika ditanya apakah artinya tidak tepat jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle pada kementerian yang berada di pusat penanganan pandemi Covid-19 seperti Kemenko PMK.
Baca juga: Kata Istana soal Isu Reshuffle Kabinet Setelah PAN Merapat ke Koalisi
Dia mengatakan, bagaimanapun reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan kewenangan Presiden.
"Pokoknya sekarang itu nangani Covid-19 dulu. Wabahnya diselesaikan dulu. Itu (reshuffle) menjadi tanggungjawabnya, wewenang penuh Bapak Presiden," ujarnya.