PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji kesal dengan anggapan bawah vaksinasi Covid-19 rendah karena baru 16 persen.
Menurut dia, memang benar vaksin dosis pertama di Kalbar 16 persen atau 633.419 jiwa dan vaksin dosis kedua 10 persen atau 411.236, namun hal tersebut karena stok vaksin yang dikirim baru 1,3 juta dosis.
"Target vaksinasi Kalbar sebesar 3,8 juta orang. Artinya membutuhkan 7,6 juta dosis. Sementara vaksin yang baru dikirim baru sekitar 1,3 juta dosis," kata Sutarmidji dalam keterangan suara yang diterima Kompas.com, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Kota Pontianak Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19, Sutarmidji: PPKM Mikro Lebih Ketat
Dengan total persentase vaksinasi tersebut, terang Sutarmidji, pihaknya telah menggunakan sekitar 90 persen stok vaksin yang ada.
"Tapi ngomong seakan-akan Kalbar capaian vaksinnya rendah. Saya protes Pak Menteri kalau ngomong seperti itu. Kecuali Kemenkes sudah kirimkan kita 2 juta dosis, tapi yang baru kita pakai hanya 1 juta,” ujar Sutarmidji.
Sebagai informasi, cakupan vaksinasi di Kalbar memang terbilang rendah jika dibandingkan dengan rata-rata vaksinasi nasional, yakni 29 persen untuk dosis pertama, dan 16 persen untuk dosis kedua.
Baca juga: Seteru dengan Bupati Sambas, Sutarmidji: Jika Diingatkan Harusnya Bersyukur, Bukan Baper
Sutarmidji menjelaskan, stok vaksin yang dikirim Kementerian Kesehatan juga terbatas.
Harusnya, terang Sutarmidji, cara menghitungnya adalah berapa yang diberikan dan berapa yang telah terpakai. Bukan hanya menghitung persentase vaksinasi di daerah.
“Kalau mau capaiannya tinggi, distribusinya juga harus merata. Jangan sampai, misalnya Jakarta 70 persen, Kalbar cuma 16 persen. Pasti target tidak tercapai,” ungkap Sutarmidji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.