Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2020, 17:58 WIB
Hendra Cipta,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengaku kesal setelah mendapar kabar adanya 20 warga Kalbar yang pelesiran ke Korea Selatan saat negara itu tengah berjibaku dengan wabah corona.

"Lucunya, mereka malah suka dengan suasana sepi di sana (Korea). Padahal orang sana tidak keluar, tapi mereka malah kelayapan," kata Sutarmidji, kepada wartawan, Minggu (1/3/2020).

Padahal, dia sejak beberapa waktu lalu, telah mengimbau warga Kalbar tidak bepergian ke negera-negara dengan wabah corona.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Penumpang Kapal Pesiar Berbendera Australia Diperiksa di NTT

Bahkan, baru-baru ini, dia sendiri membatalkan kunjungan ke Jepang dan Thailand.

"Sudah tahu Korsel corona merebak dengan keterjangkitan pesat dan beberapa negara menutup kekawasan tersebut. Ini ada warga melenggang ke sana posting di Facebook," ucap Midji.

Terkait hal tersebut, Pemprov Kalbar tengah memikirkan mekanisme untuk mengkarantina selama 14 hari, 20 warga tersebut saat pulang ke Indonesia.

"Kalau boleh saya karantina 14 hari mereka yang ke Korsel itu," ujar Midji.

Diberitakan, jumlah kasus virus corona harian di Korea Selatan telah melampaui China untuk pertama kalinya.

Dilansir SCMP, Kamis (27/2/2020), tercatat 505 kasus baru dilaporkan Korea Selatan.

Pada Kamis (27/2/2020) pagi, kasus yang dilaporkan Korea Selatan ada 334 kasus, sedangkan sore harinya dilaporkan ada 171 kasus.

Baca juga: Merasa Terinfeksi Corona, WN Korsel Bunuh Diri di Solo

Total infeksi sejak pertama dilaporkan di Korea Selatan saat ini adalah 1.766, sebagaimana dilaporkan Yonhap Agency.

Itu adalah jumlah infeksi tertinggi di Korsel yang dilaporkan dalam satu hari.

Sedangkan jumlah korban jiwa di Korea Selatan akibat virus corona kini telah mencapai 13 orang.

Militer Korea Selatan juga telah melaporkan sedikitnya 25 infeksi, dan telah membatasi sebagian besar pasukan di pangkalan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com