Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bekantan hingga Pesut, Keanekaragaman Hayati Lanskap Kubu di Kalbar yang Terancam Punah

Kompas.com - 30/08/2021, 09:20 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

Menurut Anas, keanekaragaman hayati di Lanskap Kubu, memerlukan perhatian ekstra bagi segenap elemen terkait, seperti pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk berkomitmen menjamin pembangunan yang berkelanjutan.

Salah satunya kerja sama yang telah dilakukan antara WWF Indonesia melalui sokongan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) dengan tiga perusahaan yaitu PT Kandelia Alam, PT Bina Silva Nusa dan PT Ekosistem Khatulistiwa Lestari dari 2015-2019, dengan tujuan pengelolaan hutan yang lestari.

Titik tekan kerja sama ini adalah menjamin proses produksi perusahaan tetap mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan.

Baca juga: Kedinginan dan Kelaparan di Hutan Saat Sembunyi dari Kejaran Polisi, Perusak Ambulans Serahkan Diri

Masing-masing pihak berkolaborasi dalam mewujudkan kawasan konservasi koridor habitat bekantan dan restorasi kawasan yang terdegradasi.

Pemerintah daerah dan masyarakat setempat juga patut diapresiasi atas dukungan dan keterlibatan dalam upaya pembangunan berkelanjutan ini.

Rehabilitasi habitat bekantan

PT Kandelia Alam dengan izin konsesi seluas 18.130 hektar, sangat memerhatikan satwa endemik Pulau Borneo, bekantan.

Salah satu tindakan nyatanya adalah merehabilitasi habitat bekantan dan mempertahankan koridornya.

Mulai dari ekosistem mangrove sebagai habitat sampai ke kawasan hutan lindung.

Merehabilitasi lokasi-lokasi koridor yang terdegradasi dengan menanam jenis-jenis yang cocok sebagai pohon tidur dan pakan bekantan.

PT Kandelia Alam sebagai konsesi dominan ekosistem mangrove, sudah melakukan rehabilitasi habitat bekantan dengan realisasi sampai tahun 2019 kurang lebih 160 hektar.

Jenis pohon yang ditanam adalah berembang (Sonneratia caseolaris).

Alasannya sederhana. Pembangunan sektor perkebunan, pertambangan dan kehutanan  melibatkan lahan yang cukup luas.

Baca juga: Kubu Raya Zona Merah, 10 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sepekan

Bahkan, kawasan hutan alam dikonversi menjadi kebun, hutan tanaman dan tambang terbuka.

Hal ini berakibat terganggunya habitat dan populasi bekantan.

Jika dibiarkan secara terus menerus tanpa ada tindakan nyata, bukan tidak mungkin terjadi kepunahan.

Direktur Utama PT Kandelia Alam, Fairus Mulia berkomitmen melakukan lanskap manajemen untuk memastikan habitat dan home range satwa tetap terjaga.

Selain itu, pembinaan bagi perusahaan yang sudah mendapatkan izin pengelolaan hutan melalui diskusi-diskusi intensif baik formal maupun informal adalah merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah daerah, pihak perusahaan, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat sudah diinisiasi dengan baik untuk mendapatkan solusi kelola penyelamatan terbaik dengan prinsip saling mendukung.

“Banyak regulasi berupa standar operasional di perusahaan yang berhasil kita gagas selama periode kerja sama ini demi penyelamatan spesies,” kata Fairus dalam keterangan tertulisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com