Restorasi hutan lindung
Direktur Yayasan Natural Kapital Indonesia (YNKI) Haryono mengatakan, kendati terbatas, terdapat peluang pemulihan ekosistem lanskap, di antaranya dengan cara melakukan restorasi vegetasi pada Hutan Lindung Kalibandung, bekerja sama dengan LPHD dan pemerintah desa.
Program restorasi vegetasi bertujuan untuk memulihkan wilayah terdegradasi.
Melalui program ini, akan ada sekitar 24.000 pohon ditanam di 54 hektar area lindung bekas perkebunan kelapa sawit PT BLKS dan perambahan hutan.
Alih fungsi kawasan menjadi lahan perkebunan ketika itu membuat pepohonan dibabat dan kanal-kanal dibangun untuk mengeringkan tanah gambut.
Pembukaan lahan yang kemudian ditinggalkan oleh perusahaan itu membuat gambut di area hutan desa menjadi rentan terjadi kebakaran tiap tahunnya.
“Revegetasi kami lakukan untuk menyelamatkan keberadaan dome (kubah gambut) di Hutan Desa Kalibandung,” kata Haryono.
Baca juga: Hak Sepatunya Copot Saat Jadi Paskibra di Tengah Hutan, Rizky Terpaksa Gunakan Rafia
Pembangunan kanal-kanal dianggap telah membocorkan dan merusak dome gambut yang semestinya dilindungi dan menjadi areal konservasi.
Lebih jauh upaya restorasi vegetasi ini dimaksudkan untuk transfer knowledge cara restorasi dilakukan LPHD dan masyarakat khususnya revegetasi yang membutuhkan penyiapan bibit dari semai cabutan untuk dipelihara di persemaian dan ditanam di areal restorasi.
Adapun bibit yang ditanam merupakan bibit pionir lokal yang berasal dari hutan setempat dengan jenis yang digunakan seperti jambu-jambuan, medang, bintangor, resak, ubah, dan pelbagai anakan pohon endemik gambut.
Menurut Haryono, penanaman dilakukan menggunakan metode strip dengan jalur tanam selebar 30 meter sepanjang 1,5 kilometer.
Baca juga: Kisah Sukendro Berangkat Pukul 03.00 WIB dan Menempuh 62 Km Melintasi Hutan demi Vaksin
Penanaman ini akan membuat sabuk hijau atau green belt di bagian terluar hutan lindung terdegradasi.
“Dengan menutup kawasan terdegradasi dengan green belt membuat daerah yang terdegradasi dapat lebih cepat ditumbuhi pepohonan,” harap Haryono.