KEDIRI, KOMPAS.com - Sebuah minibus terlibat kecelakaan dengan kereta api Gajayana di perlintasan tanpa palang pintu Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (29/8/2021) pagi.
Akibat peristiwa itu, minibus dengan nopol AG 7007 T yang dikemudikan Bibit Almuji (29) warga Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, rusak parah bahkan sempat terpental beberapa meter.
Bibit Almuji sendiri tewas di lokasi kejadian dengan beberapa luka parah di sekujur tubuhnya.
Ada pun kereta api Gajayana jurusan Gambir-Malang itu sempat terhenti dan terdapat kerusakan kecil pada bagian depannya.
Baca juga: Dramatis, Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Lansia dan Bayi Terjebak Banjir di Palopo
Kepala Polsek Ngadiluwih Ajun Komisaris Iwan Setyo Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara pada peristiwa itu.
Korban yang meninggal dunia juga sudah dievakuasi ke rumah sakit.
"Korban dibawa ke RS Gambiran," ujar AKP Iwan Setyo Budi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Kejadian bermula saat minibus yang disopiri korban datang dari arah timur ke barat.
Sesampainya di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu tersebut, bersamaan datang kereta api Gajayana dari utara ke selatan.
"Jarak yang terlalu dekat terjadilah laka lantas," ujar dia.
Selain korban jiwa, kerugian materiel dalam peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
Manager Humas PT KAI Daops 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, akibat kecelakaan itu menyebabkan terjadinya keterlambatan waktu perjalanan kereta api.
"Andil kelambatan 140 menit dan pipa payama rusak," ujar Ixfan, dalam keterangan tertulisnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.