Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugah Nurani Pemkab, Warga Pedalaman Maluku Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak Sepanjang 37 Km

Kompas.com - 26/08/2021, 19:43 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, bergotong royong memperbaiki dan membersihkan jalan menuju desa mereka pada Kamis (26/8/2021).

Jalan yang diperbaiki warga itu merupakan akses yang dibuka sebuah perusahaan kayu sekitar puluhan tahun lalu.

Warga terpaksa memperbaikinya karena jalan tanpa aspal dan rusak parah itu merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan desa dengan ibu kota kecamatan di Elpaputih.

Selain membersihkan tanaman liar yang menutupi badan jalan, warga juga menimbun jalanan berlubang dan memindahkan batang kayu dan batu-batu besar dari atas badan jalan yang rusak sepanjang 37 kilometer itu.

Mereka melakukannya hanya dengan peralatan seadanya seperti pacul, sekop, linggis dan parang.

Baca juga: Kisah Nestapa Yuliana, Ditandu 37 Kilometer Lewati Bukit hingga Sungai demi Melahirkan di Puskesmas

“Hari ini kita masyarakat Desa Huku Kecil gotong royong memperbaiki jalan jalan yang rusak sejauh 37 Km,” kata Stevy seorang warga Negeri Huku Kecil saat dikonfirmasi Kompas.com dari Ambon, Kamis.

Stevy menjelaskan, warga bahu membahu memperbaiki jalan tersebut agar tak ada lagi masyarakat yang kesulitan saat menuju Elpaputih. Aksi itu juga dilakukan untuk menggugah nurani pemerintah daerah agar bisa membangun jalan yang layak di desa itu.

“Kita perbaiki sendiri jalan ini karena selama ini pemerintah tidak pernah mau memperhatikan kami di sini, jadi kita harap pemerintah tergugah nuraninya,” katanya.

Desa Huku Kecil dan sejumlah desa lainnya di wilayah pegunungan selama ini memang terisolasi karena tidak adanya akses jalan yang dibangun pemerintah.

Warga Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku memperiabiki jalan yang puluhan tahu lalu dibuka sebuah perusahan kayu di wilayah itu, Kamis (26/8/2021)Stevy Warga Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku memperiabiki jalan yang puluhan tahu lalu dibuka sebuah perusahan kayu di wilayah itu, Kamis (26/8/2021)

Warga berharap ada keadilan dari pemerintah daerah untuk melihat pembangunan desa di wilayah pegunungan, salah satunya dengan membangun akses jalan ke wilayah itu.

“Kami hanya berharap keadilan dari pemerintah,” kata warga Desa Huku Kecil lainnya, Angky.

 

Camat Elpaputih Ulis Nuhuway mengaku telah menyampaikan keluhan warga di wilayah tersebut kepada Pemkab Seram Bagian Barat. Keluhan itu mulai dari akses jalan tak memadai hingga tak adanya fasilitas kesehatan.

Namun, sampai saat ini keluhan itu belum ditindaklanjuti.

“Sudah beberapa kali saya sampaikan masalah ini ke Pmeda SBB tapi kewenangannya kan ada di Pemda,” katanya.

Baca juga: 5 Tahun Tak Pernah Berdinas, Seorang Polisi di Maluku Dipecat

Untuk diketahui, tidak adanya akses jalan serta fasilitas kesehatan di Desa Huku Kecil membuat warga yang sakit atau mau melahirkan harus ditandu ke Elpaputih dengan menempuh jalan sepanjang 37 kilometer. Jalanan tersebut juga rusak dan terjal.

Pekan lalu seorang ibu hamil yang hendak melahirkan terpaksa ditandu keluarganya dari desa menuju Puskesmas di Elpapaputih.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seram Bagian Barat yang berulang kali dikonfirmasi terkait hal itu tidak berhasil dihubungi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com