SUMENEP, KOMPAS.com - Joko Suwarno, Camat Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, mengundurkan diri dari jabatannya, Jumat (20/8/2021).
Joko mundur usai didemo oleh ratusan warga atas pernyataannya memerintahkan kepala desa untuk mencuri sapi warga yang menolak untuk divaksin.
Baca juga: Warga Berdemonstrasi Desak Camat Mundur Usai Perintahkan Kades Curi Sapi
Mundur atas kehendak sendiri
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Sumenep Abdul Madjid menjelaskan, pengunduran diri Joko atas kehendaknya sendiri setelah dilakukan klarifikasi oleh Inspektorat dan BKD.
"Dua hari setelah dimintai klarifikasi, Camat Joko akhirnya tanda tangan surat pengunduran diri dari jabatannya," ujar Abdul Madjid ketika dihubungi melalui telpon seluler, Selasa (24/8/2021).
Madjid menambahkan, dengan pernyataan pengunduran diri tersebut, Joko telah mengakui bahwa perbuatannya salah dan melanggar kode etik sebagai ASN.
"Jika ada sanksi atas perbuatan Joko, itu sudah wewenang Inspektorat. BKD hanya menegakkan kode etik saja berupa teguran moral kepada yang bersangkutan," ungkap Madjid.
Baca juga: Video Viral Camat di Sumenep Minta Kades Curi Sapi, Begini Respons Bupati
Bukan perintah bupati
Madjid mengungkapkan, tidak benar jika perintah pencurian sapi warga yang menolak vaksin, atas perintah Bupati Sumenep.
Hal itu diketahui dari Camat lain yang juga diperiksa oleh BKD dan Inspektorat.
"Pernyataan Joko itu bukan bersumber dari bupati. Camat yang lain sudah diklarifikasi semua," tandasnya.
Baca juga: Viral, Video TNI Hajar Warga di Buleleng Bali, Bermula Kepala Dandim Dipukul dari Belakang
Pernyataan itu disampaikan di hadapan para kepala desa, Kapolsek Batang-Batang, Danramil Batang-Batang dan kepala Puskesmas Batang-Batang, Ketua MUI dan Ketua NU Kecamatan Batang-Batang dalam rapat koordinasi persiapan vaksinasi pada Jumat (13/8/2021).
Dia memerintahkan agar kades mencuri sapi warga yang menolak vaksinasi.
Baca juga: Kepala Saya Selaku Dandim Dipukul dari Belakang, Anggota Langsung Bereaksi
Pernyataan tersebut kemudian direkam video oleh salah satu peserta rapat.
Potongan video itu pun viral di media sosial.
Keesokan harinya, Joko menyampaikan klarifikasi melalui video yang disebarkan melalui kontak WhatsApp.
Menurut Joko, pernyataannya itu bersifat guyonan. Oleh sebab itu, Joko menyampaikan permohonan maaf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.