Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video "Emak-emak" Histeris, Minta Tolong ke Jokowi gara-gara Lahannya Digusur Perusahaan

Kompas.com - 23/08/2021, 14:40 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Warga menginap 4 malam untuk pertahankan lahan, 17 Agustus-an di lokasi sengketa

Dia menyebut, warga juga sampai menginap empat hari empat malam di lokasi untuk mempertahankan lahan perkebunannya. Bahkan, warga memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia pada Selasa (17/8/2021).

Raylus menjelaskan, saat ini sudah ada sekitar 100 sampai 120 hektar lahan perkebunan lahan warga yang digarap PT NWR.

"Katanya lahan-lahan kami ini berada di areal konsesi sebuah perusahaan dan memiliki izin HGU (Hak Guna Usaha). Tapi, lahan itu sudah dari dulu, dari zaman nenek moyang Rantau Kasih, sudah digarap dijadikan kebun karet. Karena karet sudah tua, jadi diganti sawit. Belakangan, lahan kita ini digarap, bahkan warga dituduh merampas lahan mereka (perusahaan). Sekarang perusahaan tanam akasia di sela-sela tanaman sawit kami. Kawasan hutan green belt juga dirambah perusahaan," jelas Raylus.

Oleh karena itu, dia berharap perusahaan tidak menggusur lahan para petani yang bergantung hidup dari perkebunan karet dan sawit.

"Kami harap ya perusahaan tidak menggusur lahan kami, karena ekonomi kami sudah terganggu. Lahan ini untuk masa depan sebagian besar warga Rantau Kasih," pungkas pria bergelar Datuk Besar Khalifah Kampar Kiri ini.

Tanggapan LSM: tidak ada konflik, ada pihak yang memanas-manasi

Terkait persoalan ini, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gempur yang bergerak di bidang lingkungan, melakukan investigasi ke lokasi konflik.

Dari hasil investigasi yang mereka lakukan,  tidak ada konflik antara warga Rantau Kasih dengan PT NWR.

"Sebenarnya ada pihak-pihak tertentu yang mencari panggung dengan sengaja memprovokasi warga untuk berkonflik dengan perusahaan," ungkap Ketua LSM Gempur, Hasanul Arifin saat diwawancarai Kompas.com, Senin.

Menurutnya, ada pihak yang sengaja menghasut dan membenturkan masyarakat dengan pihak perusahaan dengan memprovokasi ibu-ibu dan anak-anak melakukan aksi demo dan menduduki lahan konsesi HTI PT NWR.

Berdasarkan hasil investigasi pihaknya,  tuduhan bahwa PT NWR melakukan penyerobotan terhadap lahan warga merusak sawit milik warga serta melakukan pelanggaran HAM, adalah tidak benar dan menyesatkan.

Sehingga membuat situasi memanas antara warga dengan perusahaan.

"Alat berat perusahaan didatangkan untuk melakukan pembukaan kawasan perijinan HTI-nya dan tidak mengganggu kebun sawit warga desa Rantau Kasih. Malahan pihak perusahaan justru memperbaiki kebun warga. Perusahaan tidak mengganggu kebun warga walaupun sebagian besar kebun sawit warga berada di dalam kawasan perijinan HTI. Justru perusahaan memperbaiki kebun warga walaupun menurut UU kehutanan no 41 tahun 1999 kawasan HTI tak boleh ditanam sawit," terang Hasanul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com