Lokasi pertama adalah Kantor Balai Penyuluhan Tani (BPT) Kecamatan Kalitidu yang terletak di Desa Brenggolo dijadikan sebagai markas tentara Belanda.
Lokasi kedua adalah rumah warga Desa Grebegan menjadi tempat berlindung dan markas para pejuang kemerdekaan.
Sedangkan Waduk Dayaan yang terletak di Desa Wotangare menjadi lokasi syuting pertempuran antara para pejuang kemerdekaan dengan para tentara Belanda.
Selain itu, sejumlah properti lainnya yang digunakan dalam pembuatan film tersebut juga hasil meminjam, seperti kendaraan patroli tentara Belanda hasil meminjam mobil polisi.
Sedangkan, seragam tentara Belanda yang menggunakan baju loreng juga hasil meminjam seragam pasukan Banser warga setempat.
Semua aktor dalam film pendek berdurasi 7 menit 22 detik tersebut dibintangi oleh para sekretaris desa se-Kecamatan Kalitidu.
Baca juga: Eko Yuli Irawan, Atlet Peraih Medali Perak Olimpiade Tokyo, Dapat Bonus Rp 500 Juta dari Khofifah
Sehingga, biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan film tersebut terbilang sangat hemat.
"Untuk biayanya ada 16 sekdes, dan setiap sekdes ditarik iuran sebesar Rp 100.000, itu saja," tutur dia.
Menurutnya, pengeluaran biaya dalam film tersebut adalah untuk memberi upah juru kamera dan video editor.
"Kami tidak memiliki kemampuan syuting dan editing video, jadi terpaksa harus mencari jasa orang," ujar dia.
Dia berharap film bertema perjuangan merebut kemerdekaan tersebut dapat menginspirasi para generasi penerus bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.