Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Taman Plesiran Para Raja di Nusantara

Kompas.com - 11/08/2021, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Selama berabad-abad, taman telah digunakan tidak hanya penghias permukiman, tetapi juga memberikan makna estetik sebagai tempat hiburan.

Lebih jauh, taman pun bisa bermakna filosofis sebagai tempat meditasi yang menghubungkan si penghuni dengan dunia makrokosmos.

Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Denys Lombard mengungkapkan dalam Jardin à Java di jurnal Art Asiatiques pada 1969 jika ada taman-taman yang dibangun di Jawa serta Bali yang tidak ditemukan di kawasan lain.

Baca juga: Sabana di Kawasan Taman Nasional Komodo Terbakar

“Saya tidak menemui keberadaan taman-taman hiburan di Malaka abad ke-15 dan utara Sumatra abad ke-17,” ungkapnya.

“Di Jawa situasinya berbeda. Sebagian remah-remahnya yang selamat telah membantu kita dalam melukiskan kesimpulan yang lebih akurat," tambah dia.

Lombard adalah cendekiawan asal Prancis. Pada periode 1994-1998, dia menjabat Direktur The École française d'Extrême-Orient, sebuah lembaga yang didedikasikan untuk studi masyarakat di Asia.

Baca juga: Jung Jawa, Kapal Raksasa Penguasa Lautan Nusantara. Ada Sejak Abad ke-8, Kini Hilang dari Peradaban

Ia menyebut ada kemungkinan India dan Cina memberikan pengaruh di wilayah Asia Tenggara termasuk keberadaan taman-taman yang digunakan plesiran para raja.

Pasalnya, kawasan Asia Tenggara berlokasi di jalur perdagangan laut yang ramai sejak kemasyhuran Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ketujuh.

Taman-taman penting yang dimaksud Lombard berada di 6 lokasi yakni Tasikardi di Banten, Sunyaragi di Cirebon, Tamansari di Yogyakarta, dan Sriwedari di Surakarta.

Kemudian berlanjut ke Bali yakni Ujung di Karangasem, dan terakhir di Lombok yakni Narmada.

Berikut enam taman tempat plesiran para raja di Nusantara

Baca juga: Situs Warungboto, Tempat Istirahat dan Pemandian Favorit Sang Sultan sejak 300 Tahun Lalu

Sunyaragi

Taman Sunyaragi di Kesultanan Cirebon, Jawa Barat. Wilsen dalam Taman Sunyaragi di Kesultanan Cirebon, Jawa Barat.
Sunyaraga berlokasi di Kasultanan Cirebon, Jawa Barat. Terdapat tiga takhta sultan di kota ini: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.

Lokasi Sunyaragi berada di antara Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman di Cirebon.

Tempat rekreasi para kerabat sultan ini berupa taman dan bukit-bukit artifisial yang terbuat dari kombinasi batu karang dan bangunan.

Di taman Keraton Kanoman pengunjung bisa menyaksikan bangunan besar tinggalan permukiman awal di Cirebon.

Sedangkan di Keraton Kanoman, sebuah gua buatan sebagai tempat beristirahat dan meditasi bagi Sultan.

Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton

Tasikardi

Tasikardi merupakan sebuah danau buatan seluas sekitar lima hektare dengan pulau di tengahnya sebagai tempat rekreasi keluarga Sultan.

Lokasinya sekitar sepuluh kilometer dari Kota Serang, Banten. Dalam bahasa Jawa, “Tasikardi” bermakna “Laut dan Gunung”. Tepi danau ini dikelilingi oleh batu bata.

Lombard menduga danau itu dibangun pada masa Sultan Ageng Tirtayasa, yang bertakhta di Banten pada abad ke-17.

Air dari danau ini dialirkan menuju ke Keraton Surosowan lewat pipa-pipa terakota dengan teknologi penyaringan dan penjernihan.

Baca juga: Sepiring Rabeg Makanan Kecintaan Sultan Banten, tentang Kenangan Kota Kecil di Tepi Laut Merah

Taman Sari

Wisatawan berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2018) mencapai 11,93 juta kunjungan, atau naik 11,81 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 10,67 juta kunjungan.  ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Wisatawan berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2018) mencapai 11,93 juta kunjungan, atau naik 11,81 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 10,67 juta kunjungan.
Taman ini masih berada dalam tembok Keraton Yogyakarta. Tepatnya di sisi barat laut Keraton. “Tamansari” bisa juga diartikan sebagai “Taman Mewangi”.

Sementara, para pencatat asal Belanda menyebutnya “Waterkasteel" atau puri di tengah kolam.

Sebuah bangunan bernama Pulo Kenanga, menyeruak di tengah kolam Segaran. Bangunan ini dan sebuah masjid dihubungkan dengan jalan bawah air menuju ke sebuah kawasan di kolam pemandian para putri-putri bangsawan.

Tamansari dibangun pada 1758 ketika Sultan Hamengkubuwana I bertakhta.

Pada abad ke-19 dibangun pula Balekambang Ambarukmo. Sehamparan taman lengkap dengan pendapa, kolam, dan rumah peristirahatan.

Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Wisatawan Bakal Diusir dari Taman Sari Yogyakarta

Sriwedari

Taman Sriwedari di Surakarta pada awal 1900. COLLECTIE TROPENMUSEUM Taman Sriwedari di Surakarta pada awal 1900.
Sriwedari dibangun pada awal abad ke-20 oleh Pakubuwana X dari Kasunanan Surakarta.

Taman ini dijuluki warga sebagai “Kebon Raja” yang bermakna taman sang raja. Dahulu, menurut Lombard, taman ini penuh dengan pesona bebungaan nan mewangi dan sejumlah satwa peliharaan sang raja.

Mereka yang datang biasanya bertujuan untuk meditasi. Namun kini pengunjung datang untuk menyaksikan suasana pasar malam. Denyut kesenian Sriwedari telah melambungkan kesenian wayang orang, hingga hari ini.

Baca juga: Rahvana Sveta di Atas Panggung Gedung Wayang Orang Sriwedari, Memukau...

Ujung

Taman Ujung atau Sukasada di Karangasem. COLLECTIE TROPENMUSEUM Taman Ujung atau Sukasada di Karangasem.
Taman Ujung terletak di kawasan pesisir Kerajaan Karangasem, Bali dan menjadi taman plesiran pertama di Bali.

Taman Ujung kini dikenal sebagai Taman Sukasada. Meskipun terpaut lautan, taman ini juga dipengaruhi oleh taman-taman di Jawa. Taman pertama di Bali ini dibangun pada awal abad ke-20.

Berhias kolam persegi dengan semacam pulau di tengahnya, dan dua bangunan beratap genting. Pulau tersebut dihubungkan dengan jembatan panjang dengan hiasan berukir semacam gapura.

Meletusnya Gunung Agung pada 1963 pernah membuat porak poranda kawasan Karangasem, termasuk Taman Ujung. Kini, petilasan itu bersolek kembali.

Baca juga: Taman Ujung, Lokasi Favorit Foto Prewedding

Narmada

Pemandian raja di Taman Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang saat ini dijadikan kolam renang umum berdampingan dengan Telaga Seger yang merupakan replika dari Danau Segara Anak yang berada di atas Gunung Rinjani.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pemandian raja di Taman Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang saat ini dijadikan kolam renang umum berdampingan dengan Telaga Seger yang merupakan replika dari Danau Segara Anak yang berada di atas Gunung Rinjani.
Narmada terletak sekitar sepuluh kilometer dari Kota Mataram.

Pada 1930-an taman ini menjadi tempat yang tersohor karena keindahannya. Dua taman lainnya di Mataram, Cakranegara dan Lingsar, telah hancur saat penyerbuan serdadu KNIL pada 1894.

Tampaknya Narmada merupakan taman yang pernah dikunjung Alfred Russel Wallace pada 1856.

“Kami melewati Mataram [...] Sepanjang jalan kecil sekitar tiga mil, tibalah kami di suatu tempat. Kami memasuki gapura batu bata yang gagah, dihias dengan dewa-arca dewa-dewa Hindu,” demikian catat Wallace dalam bukunya Malay Archipelago.

Kemudian dia melanjutkan, “Di dalamnya terhampar dua kolam ikan dan pepohonan elok. Sebelah kanan terdapat rumah dari batu bata dengan gaya Hindu yang terletak di sebuah teras tinggi. Sebelah kirinya sebuah kolam ikan besar dari sungai kecil yang keluar dari mulut buaya raksasa, namun itu sekedar arca.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com