Selasa Malam, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.500 Meter

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (10/08/2021) pukul 20.27 WIB. Jarak luncur awan panas guguran 2.500 meter ke arah barat daya.

"Awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 10 Agustus 2021 pukul 20.27 WIB," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan tertulis, Selasa (10/08/2021).

Baca juga: 12 Desa Terdampak Abu Vulkanik Gunung Merapi, BPBD Magelang Bagikan Ribuan Masker

Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm. Durasi awan panas guguran tercatat 157 detik.

"Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya," ucapnya.

Sementara itu, dari laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 12.00 WIB - 18.00 WIB, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.

Kegempaan di Gunung Merapi untuk Guguran sebanyak 115 dengan amplitudo  4 mm-41 mm dan durasi 21 detik-142 detik.

Baca juga: Awan Panas Guguran Sebabkan Hujan Abu Tipis di Lerang Gunung Merapi

Hembusan sebanyak 4 dengan amplitudo 3 mm-5 mm dan durasi  13.6 detik-22.2 detik.

Hybrid/Fase Banyak jumlah 16 dengan amplitudo 3 mm-26 mm, S-P 0.3 detik-0.6 detik dan durasi  6.1 detik-12.8 detik. Vulkanik Dangkal sebanyak 3 dengan amplitudo 30 mm-53 mm dan durasi 10 detik-15.2 detik.

BPPTKG sampai saat ini masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.