Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2021, 18:25 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Sorot lampu menerangi panggung megah Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari yang malam itu, Jumat (26/2/2021), nampak lebih ramai daripada biasanya.

Rampak gamelan dan merdunya suara sinden yang melantunkan gending Mars Badan Koordinasi Kesenian Tradisional beradu merdu menyambut para tamu yang hendak menyaksikan pertunjukan Rahvana Sveta, kolaborasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badan Koordinasi Kesenian Tradisional (BKKT) Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama dengan seniman wayang orang (WO) Sriwedari.

Dari pintu masuk, terlihat beberapa pejabat dari Dinas Pariwisata dan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) juga turut hadir untuk menyaksikan pementasan.

Pandemi yang masih melanda tak menyurutkan tamu untuk hadir. GWO benar-benar terlihat ramai, meskipun ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi pengunjung.

Baca juga: Bertahan Selama 110 Tahun, Wayang Orang di Sriwedari Solo Kini Manggung Secara Daring

Beberapa di antaranya adalah peraturan wajub mencuci tangan dan dicek suhunya sebelum masuk. Pukul 20.00 WIB, lampu dipadamkan. Pentas kolaborasi Rahvana Sveta atau Rahwana Putih benar-benar dimulai.

Tokoh Kumbakarna dan Gunawan WibisanaKOMPAS.com/ARIMBIHP Tokoh Kumbakarna dan Gunawan Wibisana

Pertunjukan dibuka dengan adegan yang menggambarkan konflik keluarga di Kerajaan Alengka, yakni tiga kakak beradik Rahwana, Gunawan Wibisono, dan Kumbakarna,.

Pertikaian keluarga Alengka terjadi lantaran Gunawan Wibisana, salah satu tokoh dalam cerita, membuang anak Rahwana, Sinta, ke sungai.

Baca juga: Pentas Wayang Orang Sriwedari, Pernah Hanya Ditonton Kursi

Bukan apa-apa, Gunawan Wibisana salah paham karena menduga Rahwana hendak memperistri anaknya sendiri yng diyakini sebagai titisan dari Dewi Widowati.

Sebelumnya, Rahwana memang menerima wangsit bahwa titisan Dewi Widowati dapat membawa Alengka menuju puncak kejayaan dan kemakmuran.

Mengetahui ulah adiknya, Rahwana murka dan mengusir Gunawan Wibisana dari Kerajaan Alengka. Konflik makin pelik kala Kumbakarn juga memutuskan untuk pergi dari kediaman kerajaan karena tidak terima saudara kandungnya diusir.

Kesalahpahaman ketiganya sukses menyedot perhatian penonton. Sepanjang cerita, penonton dibawa ikut mendalami pikiran rumit ketiganya.

Meskipun penuh konflik, cerita yang dipentaskan di panggung tak selamanya membawa atmosfer pertikaian.

Tokoh Punakawan yang diperankan seniman wayang orang dalam pementasan Rahvana Sveta.KOMPAS.com/ARIMBIHP Tokoh Punakawan yang diperankan seniman wayang orang dalam pementasan Rahvana Sveta.

Ada pula potongan cerita yang mampu membuat penonton melepaskan gelak tawa dan applause. Apik dan memukau, para pemain sukses membawa cerita tersebut menjadi penuh makna.

Tak heran, promosi tiket pementasan yang dilakukan beberapa hari sebelumnya, terjual ludes. Sebagai informasi, cerita pementasan tersebut diadaptasi dari buku karya karya Sri Teddy Rusdi yang berjudul Rahwana Putih.

Ditemui seusai acara, penulis naskah pementasan, Luki Agusta mengatakan, cerita tersebut dipilih karena BKKT UNS dan seniman WO Sriwedari ingin menyajikan cerita baru yang tidak semua orang tahu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

Regional
Alun-alun Cililin, Ruang Publik Berkonsep 'Little Madinah' di Bandung Barat

Alun-alun Cililin, Ruang Publik Berkonsep "Little Madinah" di Bandung Barat

Regional
Pemkab Blora Salurkan Ratusan Ton Beras untuk Masyarakat Kurang Mampu

Pemkab Blora Salurkan Ratusan Ton Beras untuk Masyarakat Kurang Mampu

Regional
TPA Jatibarang Terbakar, Mbak Ita: Diduga karena Semak Belukar Kering

TPA Jatibarang Terbakar, Mbak Ita: Diduga karena Semak Belukar Kering

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com