"Karena yang lain dilihat rumahnya itu ketika diasesmen memungkinkan untuk isoman. Tapi yang melakukan isoman itu tetap dipantau atau monitoring oleh petugas Puskesmas," ujar Febri.
Dengan rumah sehat tersebut, Febri menyatakan, penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa lebih cepat.
Di samping itu, tenaga kesehatan juga lebih mudah menangani warga di rumah sehat apabila sewaktu-waktu membutuhkan kedaruratan.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Wali Kota Blitar: Bagaimana Caranya Masyarakat Bantu Turunkan ke Level 3
Febri menambahkan, di Rumah Sakit Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, per hari ini masih dimanfaatkan untuk isoter oleh 44 warga yang memiliki gejala ringan hingga sedang.
"Gejalanya ada yang sedang dan ringan. Tapi sampai hari ini insyaallah terkendali, pasien juga diperhatikan maksimal oleh petugas di lapangan," tutur Febri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.