Salin Artikel

Pernah Terisi 100 Persen, RS Lapangan Tembak Surabaya Kini Nihil Pasien Covid-19

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Surabaya mulai nihil pasien Covid-19 sejak Senin (9/8/2021) kemarin. 

Hal ini tak lepas dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diklaim membuat penyebaran kasus Covid-19 di Surabaya berkurang. 

"Terkait RSLT, alhamdulillah mulai dari kemarin Senin, (9/8/2021) sudah tidak dihuni oleh orang-orang yang terkena Covid-19," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).

Ia menjelaskan, sebelumnya RS Lapangan Tembak yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya pernah dihuni sampai 100 pasien.

Namun, menurut Febri, dengan pelaksanaan PPKM Level 4 serta meningkatnya disiplin warga terhadap protokol kesehatan, kasus Covid-19 di Surabaya terus melandai.

"Alhamdulillah karena memang pelaksanaan PPKM Level 4 ini dan juga bantuan dari warga Kota Surabaya yang disiplin prokes, kondisi Covid-19 di Surabaya mulai melandai," ucap dia.

Meski saat ini tak ada pasien yang dirawat, Febri menyebut, RS Lapangan Tembak masih dalam posisi standby apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. 

"Asalkan kita bisa tetap menjaga prokes, menjaga jarak, kebersihan dan juga mengikuti vaksin, insyaallah akan terjadi suatu perlindungan di Surabaya," kata Febri.

Febri juga menyatakan, kasus Covid-19 di Surabaya dapat melandai karena Satgas Kecamatan maupun kelurahan melakukan mediasi agar pasien Covid-19 dirawat di rumah sehat maupun Hotel Asrama Haji (HAH).

"Kalau seandainya gejala agak sedang maupun ke arah berat, maka akan langsung dirujuk ke RSUD dr Soewandhie," terang dia.

Di samping itu, kasus Covid-19 di Kota Surabaya terus melandai karena pihaknya juga masif melakukan penanggulangan di tingkat hulu.

"Jadi kenapa ini (kasus) bisa landai, karena kami mencoba memutus mata rantai di awal (hulu), karena sebanyak apapun hilir ketika luapan dari hulu banyak, akan jebol juga. Untuk itu ditampung di rumah sehat atau di HAH," ungkap dia.

Febri mengungkapkan, ada 2.090 warga di Surabaya yang melakukan isolasi mandiri per 9 Agustus 2021.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.696 warga dapat dimediasi ke rumah sehat untuk isolasi terpadu (isoter).

Sedangkan untuk sisanya melakukan isoman di rumah berdasarkan hasil asesmen Satgas Covid-19.

"Karena yang lain dilihat rumahnya itu ketika diasesmen memungkinkan untuk isoman. Tapi yang melakukan isoman itu tetap dipantau atau monitoring oleh petugas Puskesmas," ujar Febri.

Dengan rumah sehat tersebut, Febri menyatakan, penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa lebih cepat.

Di samping itu, tenaga kesehatan juga lebih mudah menangani warga di rumah sehat apabila sewaktu-waktu membutuhkan kedaruratan.

Febri menambahkan, di Rumah Sakit Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, per hari ini masih dimanfaatkan untuk isoter oleh 44 warga yang  memiliki gejala ringan hingga sedang.

"Gejalanya ada yang sedang dan ringan. Tapi sampai hari ini insyaallah terkendali, pasien juga diperhatikan maksimal oleh petugas di lapangan," tutur Febri.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/10/215706578/pernah-terisi-100-persen-rs-lapangan-tembak-surabaya-kini-nihil-pasien

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke