Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Terisi 100 Persen, RS Lapangan Tembak Surabaya Kini Nihil Pasien Covid-19

Kompas.com - 10/08/2021, 21:57 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Surabaya mulai nihil pasien Covid-19 sejak Senin (9/8/2021) kemarin. 

Hal ini tak lepas dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diklaim membuat penyebaran kasus Covid-19 di Surabaya berkurang. 

"Terkait RSLT, alhamdulillah mulai dari kemarin Senin, (9/8/2021) sudah tidak dihuni oleh orang-orang yang terkena Covid-19," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: 24 Mal di Surabaya Buka saat Perpanjangan PPKM Level 4, Ini Daftarnya

Ia menjelaskan, sebelumnya RS Lapangan Tembak yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya pernah dihuni sampai 100 pasien.

Namun, menurut Febri, dengan pelaksanaan PPKM Level 4 serta meningkatnya disiplin warga terhadap protokol kesehatan, kasus Covid-19 di Surabaya terus melandai.

"Alhamdulillah karena memang pelaksanaan PPKM Level 4 ini dan juga bantuan dari warga Kota Surabaya yang disiplin prokes, kondisi Covid-19 di Surabaya mulai melandai," ucap dia.

Meski saat ini tak ada pasien yang dirawat, Febri menyebut, RS Lapangan Tembak masih dalam posisi standby apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. 

"Asalkan kita bisa tetap menjaga prokes, menjaga jarak, kebersihan dan juga mengikuti vaksin, insyaallah akan terjadi suatu perlindungan di Surabaya," kata Febri.

Baca juga: Diduga Cabuli 4 Santriwati, Pengasuh Pondok di Ponorogo Diamankan

Febri juga menyatakan, kasus Covid-19 di Surabaya dapat melandai karena Satgas Kecamatan maupun kelurahan melakukan mediasi agar pasien Covid-19 dirawat di rumah sehat maupun Hotel Asrama Haji (HAH).

"Kalau seandainya gejala agak sedang maupun ke arah berat, maka akan langsung dirujuk ke RSUD dr Soewandhie," terang dia.

Di samping itu, kasus Covid-19 di Kota Surabaya terus melandai karena pihaknya juga masif melakukan penanggulangan di tingkat hulu.

"Jadi kenapa ini (kasus) bisa landai, karena kami mencoba memutus mata rantai di awal (hulu), karena sebanyak apapun hilir ketika luapan dari hulu banyak, akan jebol juga. Untuk itu ditampung di rumah sehat atau di HAH," ungkap dia.

Febri mengungkapkan, ada 2.090 warga di Surabaya yang melakukan isolasi mandiri per 9 Agustus 2021.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.696 warga dapat dimediasi ke rumah sehat untuk isolasi terpadu (isoter).

Baca juga: Nelayan yang Hilang di Perairan Madura Ditemukan Tewas di Dekat Muara Sungai Bengawan Solo

Sedangkan untuk sisanya melakukan isoman di rumah berdasarkan hasil asesmen Satgas Covid-19.

"Karena yang lain dilihat rumahnya itu ketika diasesmen memungkinkan untuk isoman. Tapi yang melakukan isoman itu tetap dipantau atau monitoring oleh petugas Puskesmas," ujar Febri.

Dengan rumah sehat tersebut, Febri menyatakan, penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa lebih cepat.

Di samping itu, tenaga kesehatan juga lebih mudah menangani warga di rumah sehat apabila sewaktu-waktu membutuhkan kedaruratan.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Wali Kota Blitar: Bagaimana Caranya Masyarakat Bantu Turunkan ke Level 3

Febri menambahkan, di Rumah Sakit Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, per hari ini masih dimanfaatkan untuk isoter oleh 44 warga yang  memiliki gejala ringan hingga sedang.

"Gejalanya ada yang sedang dan ringan. Tapi sampai hari ini insyaallah terkendali, pasien juga diperhatikan maksimal oleh petugas di lapangan," tutur Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com