Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya Terendah Se-Jabar, Dinkes: gara-gara Petugas Sibuk Isi Aplikasi

Kompas.com - 09/08/2021, 16:52 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan daerah paling rendah jumlah capaian vaksinasi se-Jawa Barat sesuai rilis langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pekan lalu.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya beralasan ranking vaksinasi paling rendah disebabkan minimnya ketersediaan stok vaksin dan petugas Puskesmas di wilayahnya disibukan kewajiban isi data banyak aplikasi Covid-19.

"Iya paling rendah (capaian vaksin di Jabar). Penyebabnya paling utama adalah ketersediaan vaksin kita," Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, kepada wartawan, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Korupsi Dana Hibah Rp 5,2 Miliar di Kabupaten Tasikmalaya

"Kemudian banyak kendala dan hambatan di Puskesmas, di satu sisi kita penanganan Covid-19 mulai tracing dan treatment, tapi kenapa harus banyak aplikasi yang harus diisi?"

"Di Puskesmas harus diisi 7 aplikasi yang harus dikerjakan seperti Smile, Sigesit, Silacak, Pikobar, Pool Record dan lainnya. Kalau dua mah atuh cukup, jangan banyak-banyak," jelas Atang.

Atang menambahkan, keluhan tersebut selama ini telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat, karena petugas selama ini terganggu waktunya memberikan vaksinasi dengan kewajiban mengisi data pada aplikasi tersebut.

Baca juga: Waspada, Ini Daerah Paling Rawan Sambaran Petir di Jabar

Sehingga, pihaknya berharap dengan sedikit mengisi aplikasi waktu petugas akan semakin banyak memberikan pelayanan vaksinasi di tiap Puskesmas.

"Keluhan ini saya sudah sampaikan ke pusat dan provinsi," tambah Atang.

Saat ini, lanjut Atang, pihaknya sudah mendapatkan kiriman vaksin berbagai jenis mulai Astrazeneca, Sinovac dan Sinopharm dengan total 34.650 dosis pada akhir pekan lalu.

Pihaknya pun akan mengebut capaian vaksin pertama supaya angka bisa tinggi dengan memakai sebagian besar jumlah vaksin untuk suntikan pertama.

Terkecuali untuk vaksin jenis Sinovac akan dipakai suntikan kedua bagi warga yang sudah menerima vaksin pertama sebelumnya.

"Sekarang capaian kita baru 11,5 persen dari total sasaran sebanyak 1.481.602 jiwa. Stok vaksin kita sekarang akan dihabiskan langsung suntikan pertama, kecuali untuk Sinovac untuk dosis kedua yang sebelumnya menerima dosis pertama," kata Atang. 

Pihaknya pun telah mewajibkan setiap desa untuk bisa vaksin 50 orang warganya termasuk masyarakat disabilitas.

Sehingga, diharapkan proses capaian vaksinasi di wilayahnya akan cepat bertambah dan tak akan menjadi daerah paling rendah vaksinasi lagi di Jabar.

"Jumlah desa di kita ada 351 kantor, diwajibkan tiap desa 50 warga divaksin termasuk ada disabilitas," ujar dia.

Sampai sekarang, animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin sudah meningkat karena sudah mengetahui sebagai salahsatu syarat mendapatkan bantuan sosial.

Sebelumnya, warga sempat banyak menolak karena masih banyaknya infomasi hoaks tentang vaksin di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Kalau sekarang kayaknya tidak menolak, karena seiring dengan informasi yang diterima masyarakat dan banyak surat edaran harus punya surat keterangan vaksin untuk dapat bansos. Kita juga bekerjasama dengan TNI-Polri dalam vaksinasi sekarang," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, merilis daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi di Kota Bandung dan terendah di Kabupaten Tasikmalaya se-Jabar. (K74-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com