Salin Artikel

Vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya Terendah Se-Jabar, Dinkes: gara-gara Petugas Sibuk Isi Aplikasi

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya beralasan ranking vaksinasi paling rendah disebabkan minimnya ketersediaan stok vaksin dan petugas Puskesmas di wilayahnya disibukan kewajiban isi data banyak aplikasi Covid-19.

"Iya paling rendah (capaian vaksin di Jabar). Penyebabnya paling utama adalah ketersediaan vaksin kita," Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, kepada wartawan, Senin (9/8/2021).

"Kemudian banyak kendala dan hambatan di Puskesmas, di satu sisi kita penanganan Covid-19 mulai tracing dan treatment, tapi kenapa harus banyak aplikasi yang harus diisi?"

"Di Puskesmas harus diisi 7 aplikasi yang harus dikerjakan seperti Smile, Sigesit, Silacak, Pikobar, Pool Record dan lainnya. Kalau dua mah atuh cukup, jangan banyak-banyak," jelas Atang.

Atang menambahkan, keluhan tersebut selama ini telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat, karena petugas selama ini terganggu waktunya memberikan vaksinasi dengan kewajiban mengisi data pada aplikasi tersebut.

Sehingga, pihaknya berharap dengan sedikit mengisi aplikasi waktu petugas akan semakin banyak memberikan pelayanan vaksinasi di tiap Puskesmas.

"Keluhan ini saya sudah sampaikan ke pusat dan provinsi," tambah Atang.

Saat ini, lanjut Atang, pihaknya sudah mendapatkan kiriman vaksin berbagai jenis mulai Astrazeneca, Sinovac dan Sinopharm dengan total 34.650 dosis pada akhir pekan lalu.

Pihaknya pun akan mengebut capaian vaksin pertama supaya angka bisa tinggi dengan memakai sebagian besar jumlah vaksin untuk suntikan pertama.

Terkecuali untuk vaksin jenis Sinovac akan dipakai suntikan kedua bagi warga yang sudah menerima vaksin pertama sebelumnya.

"Sekarang capaian kita baru 11,5 persen dari total sasaran sebanyak 1.481.602 jiwa. Stok vaksin kita sekarang akan dihabiskan langsung suntikan pertama, kecuali untuk Sinovac untuk dosis kedua yang sebelumnya menerima dosis pertama," kata Atang. 

Pihaknya pun telah mewajibkan setiap desa untuk bisa vaksin 50 orang warganya termasuk masyarakat disabilitas.

Sehingga, diharapkan proses capaian vaksinasi di wilayahnya akan cepat bertambah dan tak akan menjadi daerah paling rendah vaksinasi lagi di Jabar.

"Jumlah desa di kita ada 351 kantor, diwajibkan tiap desa 50 warga divaksin termasuk ada disabilitas," ujar dia.

Sampai sekarang, animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin sudah meningkat karena sudah mengetahui sebagai salahsatu syarat mendapatkan bantuan sosial.

Sebelumnya, warga sempat banyak menolak karena masih banyaknya infomasi hoaks tentang vaksin di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Kalau sekarang kayaknya tidak menolak, karena seiring dengan informasi yang diterima masyarakat dan banyak surat edaran harus punya surat keterangan vaksin untuk dapat bansos. Kita juga bekerjasama dengan TNI-Polri dalam vaksinasi sekarang," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, merilis daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi di Kota Bandung dan terendah di Kabupaten Tasikmalaya se-Jabar. (K74-12)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/09/165252778/vaksinasi-di-kabupaten-tasikmalaya-terendah-se-jabar-dinkes-gara-gara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke