Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Cari Oksigen di Samarinda, Pinjam ke Masjid, Bengkel, hingga Pekerja Kapal, tetapi Pasien Isoman Tak Tertolong

Kompas.com - 09/08/2021, 08:37 WIB
Khairina

Editor

Namun, usahanya belum menyelamatkan nyawa sang ayah hingga tutup usia, pada 4 Agustus 2021, saat berusia 67 tahun.

Sebelum ayahnya meninggal, Ayi mengaku keliling mencari oksigen dari apotek ke apotek dan pemasok di Samarinda, tetapi tak kunjung didapat.

“Saya cari ke Kimia Farma, Promedika, dan beberapa lainnya enggak ada semua,” kisah dia kepada Kompas.com di Samarinda.

“Sementara ayah di rumah mengalami sesak. Saturasi turun banget,” sambung dia.

Ia bersama keluarga sempat membawa ayahnya ke tiga rumah sakit swasta di Samarinda, tetapi ditolak semuanya.

"Katanya penuh dan saturasi terlalu turun. Padahal, ayah saya kan bukan Covid-19," tutur dia.

Ayi membawa ayahnya kembali ke rumah dan menggunakan jasa panggilan tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan di rumah.

Berganti hari kondisi ayahnya terus menurun, hingga pernapasan terganggu.

Ayi menduga Covid-19 kembali menyerang ayahnya, setelah sebelumnya sempat terjangkit dan sembuh.

Ayi bersama keluarga terus berusaha mencari oksigen.

Tak kunjung dapat, Ayi membeli dua unit oxican seharga Rp 250.000 per buah. Ayi menduga harga sudah di atas batas normal, karena biasanya hanya Rp 95.000.

“Itu pun susah banget carinya," kata dia.

Setelah mencari informasi ke sejumlah rekan kerja, Ayi mendapat bantuan oksigen dari seorang rekannya.

“Ada teman pinjamkan oksigen. Ini pakai oksigen orang kapal. Bukan oksigen yang orang sakit, tapi oksigen buat orang kerja kapal,” terang dia.

“Tapi, ya sudah telat. Umurnya sudah sampai (meninggal) pada 4 Agustus lalu, bertepatan dengan hari ultahnya,” kenang Ayi.

Ayi berharap kejadian yang ia alami dalam situasi kelangkaan oksigen hingga kehilangan orangtua, mestinya tak terjadi jika pemerintah mengambil langkah jauh sebelumnya. Terlebih antisipasi kelangkaan dan ketersedian pasokan oksigen yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat.

“Setiap RT pasti ada lansia. Yang lagi isoman, atau lagi sakit pasti ada. Paling enggak ada, ada bantuan oksigen kecil yang waktu pakai hanya 2 jam. Itu sangat membantu mereka mencari bantuan lain,” harap dia.

Sebab, Ayi punya pengalaman, tetangganya usia 39 tahun meninggal karena lambat pertolongan saat sesak napas. Tak ada bantuan oksigen.

“Tetangga saya usia 39 tahun, anaknya masih kecil, lambat dapat oksigen akhirnya meninggal. Karena kita ke rumah sakit full, IGD juga full, jadi kalau enggak ada oksigen ya banyak yang gugur,” pungkas dia.

Baca juga: Kisah Pilu Pasien Isoman, Meninggal Setelah Mencoba Bertahan Saat Tak Kebagian Oksigen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com