Mahyeldi menyebut laporan yang disampaikan di antaranya tentang kenaikan kasus positif di Sumbar.
Hal itu disebabkan jumlah testing dan tracing yang ditingkatkan beberapa waktu terakhir.
Kemudian tentang penanganan pasien di Rumah Sakit yang dilakukan secara berjenjang mulai dari RSUD di kabupaten dan kota serta Rumah Sakit rujukan untuk pasien dengan kondisi gejala berat.
Persoalan ketersediaan oksigen juga menjadi salah satu laporan yang diberikan Gubernur mahyeldi kepada Presiden dan langsung ditanggapi dengan bantuan 100 unit konsentrator oksigen.
Baca juga: Ketua RT/RW di Padang Dihadiahi Voucer Nginap di Hotel Berbintang jika Mampu Ajak Warga Divaksin
Semakin tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 juga menjadi perhatian dari Presiden.
"Dalam satu minggu ke depan tambahan vaksin akan dikirimkan ke Sumbar. Sementara untuk konsentrator dan obat-obatan hari ini sampai ke Sumbar," kata Mahyeldi.
Jangan Bangga
Sementara itu anggota DPRD Sumbar Komisi V Bidang Kesehatan, Nofrizon menyebutkan bantuan yang diberikan presiden jangan membuat Pemprov Sumbar bangga dan lupa diri.
Bantuan tersebut memperlihatkan bahwa Pemprov Sumbar dinilai sudah susah payah menangani Covid-19 sehingga Presiden harus turun tangan.
"Kita jangan jadi bangga setelah dibantu presiden. Ini memperlihatkan kita sudah sangat payah sekali menangani Covid-19 sehingga harus dibantu Presiden," kata Nofrizon.
Nofrizon menyebut sejak dipimpin Gubernur Mahyeldi, penanganan Covid-19 di Sumbar tidak lagi terarah sehingga angka kasus baru meningkat tajam, angka kematian tinggi.
"Sumbar berada di lima besar provinsi penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan baru-baru ini berada di tiga terbawah provinsi yang taat protokol kesehatan," kata Nofrizon.
Nofrizon mencontohkan langkah dan pola penanganan Sumbar saat dipimpin Gubernur Irwan Prayitno di mana kasus bisa ditekan dan Sumbar sempat mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi sebagai provinsi yang berhasil mengendalikan Covid-19.
"Ini perbedaannya dulu dengan sekarang. Dulu kita dapat apresiasi dari Presiden dan sekarang kita dapat bantuan. Jadi jangan jadi bangga. Kita harus kerja keras menangani Covid-19 ini," kata Nofrizon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.