TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Diduga mengalami kekerasan fisik saat latihan, seorang pesilat di Tulungagung Jawa Timur meninggal dunia, Kamis (29/07/2021).
Setelah jenazah korban diotopsi, diketahui ada luka memar di bagian tubuhnya.
“Kasus penganiayaan ini terjadi dari teman-teman oknum perguruan silat,” terang Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Christian Kosasih, di Kawasan mapolres Tulungagung, Kamis (29/07/2021).
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan sejumlah saksi, polisi menetapkan 4 tersangka. Dua di antaranya, masih berusia di bawah umur.
Baca juga: DPRD Jember Sebut Biaya Pemulasaraan Jenazah Covid-19 yang Isoman Rp 4 Juta
Korban meninggal dunia berinidial LF (23), warga desa Sobontoro Kecamatan Boyolangu Tulungagung.
Korban meninggal dunia, sesaat setelah mengikuti latihan bersama.
Polisi menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (26/7/2021) lalu.
Korban mengikuti latihan bersama 6 siswa pesilat lainnya, dan dibimbing oleh 4 orang pelatih.
Dalam latihan tersebut, korban diduga mengalami penganiayaan fisik, berupa pukulan hingga tendangan di bagian dada korban.
Pada saat menerima pukulan dan tendangan dari 4 orang pelatihnya, korban tidak sadarkan diri.
Melihat kejadian tersebut, para pelatih dibantu rekan lainnya berusaha memberi pertolongan dan dibawa ke puskesmas.
“Pada saat latihan, korban menerima pukulan bagian dada dan tidak sadarkan diri,” terang AKP Nicholas.