"Saya minta maaf kepada masyarakat jika pemasangan spanduk kemarin meresahkan," katanya.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Vandalisme Baliho Puan Maharani, Pelaku Ditangkap
Camat Tarogong Kidul Doni Rukmana dihubungi secara terpisah membenarkan jika pihaknya telah mendatangi kedai tersebut karena banner promosi yang dipasang.
Menurutnya, setelah berkomunikasi, pemilik kedai bersedia menurunkan sendiri banner tersebut
"Pemilik kooperatif, baliho diturunkan sendiri,” jelas Doni saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa siang.
Doni mempersilakan pemilik kedai melakukan promosi usaha. Namun, isi dari baliho sebaiknya diubah.
Baca juga: Kabupaten Garut Menetapkan 8 Kawasan Khusus Prokes
Sementara itu Angga Wisesa, warga Kampung Jayaraga mengatakan sejak baliho tersebut dipasang, kedai ramen yang biasanya jadi tempat jajan anak-anak muda di Garut tersebut, langsung dibanjiri pengunjung.
Namun, tidak lama kemudian balihonya diturunkan dan sore harinya kedai sudah tutup.
"Langsung ramai tadi juga, tapi tidak lama bannernya langsung dicopot Satpol PP," kata Angga.
Baca juga: Alasan Mengapa Domba Garut Sangat Istimewa Menurut Peneliti
Angga yang tinggal di seberang Kedai Ranjang 69 mengatakan di hari-hari biasa, kedai tersebut memang selalu ramai pengunjung.
Namun, di masa PPKM Darurat tutup dan baru buka kemarin langsung dengan promo beli satu gratis satu.
"Makanya langsung ramai diserbu, promonya beli satu gratis satu," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Ari Maulana Karang | Editor : Abba Gabrillin, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.