KOMPAS.com - Banner prmomo Kedai Ranjang 69 di Garut, Jawa Barat viral di media sosial karena bertuliskan "Merdeka Promo PPKM beli satu gratis satu kecuali presiden."
Di banner kedai milik Rizqa Rahman juga terpasang foto Presiden Joko Widodo dengan tanda kutipan bertulisakn "sabar."
Setelah viral, banner tersebut dicopot secara sukarela oleh Rizqa pada Senin (26/7/2021) siang setelah beberapa jam dipasang.
Pencopotan dilakukan setelah ia didatangi petugas dari kelurahan, aparat kepolisian, dan Satpol PP.
Baca juga: Baliho Promo Kedai Ramen Beli 1 Gratis 1 Kecuali Presiden Dicopot, Pemilik Diperiksa Polisi
Rizqa bercerita pemasangan banner tersebut murni dibuat untuk promosi karena selama pemberlakuan PPKM di Garut, kedai miliknya juga tutup.
Setelah ada perubahan dan diperbolehkan buka kembali, Rizqa berpikir untuk melakukan promosi. Ia pun mendapatkan ide dari beberapa kafe di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hanya saja, dia menambahkan foto Presiden Jokowi.
Baca juga: Viral, Baliho Kedai Ramen Merdeka Promo PPKM Beli 1 Gratis 1 Kecuali Presiden, Ini Penjelasannya
Banner tersebut dipasang hari Senin jam 10.00 WIB. Namun beberapa jam kemudian, banner tersebut dicopot secara sukarela oleh Rizqa.
"Penurunan baliho dilakukan sendiri tanpa paksaan, karena ditakutkan meresahkan atau timbul statement yang berbeda dari tujuan awal promosi," kata dia..
Ia menjelaskan promosi tersebut bukan pesanan dari organisasi, LSM, atau partai politik manaun dan murni sebagai strategi promosi.
Rizqa juga menegaskan bahwa selama ini dirinya tidak pernah aktif di lembaga-lembaga tersebut.
Baca juga: Baliho Beli 1 Gratis 1 Kecuali Presiden, Ini Penjelasan Pemilik Kedai Ramen
"Ini murni promosi, saya tidak aktif di lembaga-lembaga lain, saya murni pengusaha," kata Rizqa.
Rizqa mengaku sempat dimintai keterangan oleh aparat kepolisian setelah promo kedainya viral di media sosial.
Rizqa meminta, masyarakat jangan terprovokasi oleh berita-berita di media sosial yang merujuk pemberitaan negatif kepada aparat pemerintah.
Ini karena dirinya pun selalu mendukung kebijakan pemerintah.
"Saya minta maaf kepada masyarakat jika pemasangan spanduk kemarin meresahkan," katanya.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Vandalisme Baliho Puan Maharani, Pelaku Ditangkap
Menurutnya, setelah berkomunikasi, pemilik kedai bersedia menurunkan sendiri banner tersebut
"Pemilik kooperatif, baliho diturunkan sendiri,” jelas Doni saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa siang.
Doni mempersilakan pemilik kedai melakukan promosi usaha. Namun, isi dari baliho sebaiknya diubah.
Baca juga: Kabupaten Garut Menetapkan 8 Kawasan Khusus Prokes
Sementara itu Angga Wisesa, warga Kampung Jayaraga mengatakan sejak baliho tersebut dipasang, kedai ramen yang biasanya jadi tempat jajan anak-anak muda di Garut tersebut, langsung dibanjiri pengunjung.
Namun, tidak lama kemudian balihonya diturunkan dan sore harinya kedai sudah tutup.
"Langsung ramai tadi juga, tapi tidak lama bannernya langsung dicopot Satpol PP," kata Angga.
Baca juga: Alasan Mengapa Domba Garut Sangat Istimewa Menurut Peneliti
Angga yang tinggal di seberang Kedai Ranjang 69 mengatakan di hari-hari biasa, kedai tersebut memang selalu ramai pengunjung.
Namun, di masa PPKM Darurat tutup dan baru buka kemarin langsung dengan promo beli satu gratis satu.
"Makanya langsung ramai diserbu, promonya beli satu gratis satu," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Ari Maulana Karang | Editor : Abba Gabrillin, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.