Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Bendera Putih di Gerobak, Pedagang: Biar Pemerintah Tahu, Kita Sudah Babak Belur

Kompas.com - 21/07/2021, 18:33 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Rangkasbitung, Lebak, Banten, memasang bendera putih di gerobak mereka.

Bendera putih dipasang sebagai bentuk protes lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang.

Pantauan Kompas.com Rabu (21/7/2021) di Jalan Iko Jatmiko, sedikitnya belasan gerobak yang dipasang bendera putih. Mereka terdiri dari penjual gorengan hingga penjual bubur ayam.

Baca juga: Pekan Ini Semua Daerah di Banten Masuk Zona Merah Covid-19, Kecuali Lebak

"Baru dipasang tadi bareng mahasiswa, biar pemerintah tahu kalau kita sudah babak belur," kata Warjoko salah satu PKL yang berjualan gorengan di depan RSUD dr Adjidarmo, Rabu.

Dia mengatakan, sudah bingung apa yang akan dilakukan.

Sejak PPKM Darurat diberlakukan, dia dan penjual lain di sepanjang Jalan Iko Jatmiko, hanya bisa pasrah lantaran penjualannya terus menurun.

Baca juga: Curhat PKL Saat PPKM Darurat: Kalau Tidak Mencari Uang Hari Ini, Kita Tidak Makan

Kata dia, sejak PPKM Darurat, ada aturan pedagang hanya boleh buka sampai pukul 20.00 WIB saja. Tapi jalan sudah ditutup sejak pukul 19.00 WIB.

"Saya baru buka sore, biasanya sampai jam 12 malam, tapi sekarang jam 7 malam saja sudah tidak ada pembeli, banyak gorengan yang mubazir tidak terjual," kata dia.

Dia menyebutkan, omzet penjualannya menurun drastis hingga 60 persen.

 

Kurangi jatah makan untuk berhemat

Sejumlah pedagang kaki lima di Rangkasbitung, Lebak, Banten, memasang bendera putih di gerobak mereka protes PPKM Darurat diperpanjang, Rabu (21/7/2021)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Sejumlah pedagang kaki lima di Rangkasbitung, Lebak, Banten, memasang bendera putih di gerobak mereka protes PPKM Darurat diperpanjang, Rabu (21/7/2021)

Ada pula pedagang lain yang memasang bendera putih adalah Eni.

Dia berharap dengan dipasang bendera putih pemerintah akan peduli jika pedang kecil seperti dirinya sangat terdampak namun minim dapat bantuan.

"Sangat parah dampaknya, biasanya dalam sehari saya bisa menjual 100 cup minuman, tapi sekarang 20 saja Alhamdulillah," kata Eni.

Eni mengatakan, karena PPKM dia harus pintar-pintar mengelola keuangan dari hasil penjualan.

Dia banyak berhemat dengan cara mengurangi jatah makanan bagi dirinya dan keluarga.

"Sekarang mah makan sepiring berdua saja sudah Alhamdulillah, tidak memikirkan lauknya apa, ketemu nasi saja sudah bersyukur," kata dia.

Bukan hanya dirinya yang merasakan langsung dampaknya, tapi juga suaminya yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Katanya, sejak PPKM, suaminya memilih berjualan dengannya lantaran sepi penumpang.

"Apalagi ada kebijakan jalan ditutup, di atas jam 7 malam nggak bisa kemana-mana karena banyak jalan yang ditutup, penumpang tidak ada," kata dia.

Sementara pedagang lain, Jefri, berharap mendapat bantuan dari pemerintah. Sejak PPKM, kata dia, belum pernah mendapat bantuan sama sekali baik beras maupun uang.

Kata Jefri, pedagang lain pernah mendapat bantuan beras dari petugas yang berkeliling memberi bantuan, namun dirinya tidak dapat lantaran gerobaknya sudah tutup lebih dulu.

"Besoknya saya tanyakan ke petugas, katanya harus divaksin dulu kalau mau dapat, sementara saya belum divaksin, dulu enggak kebagian karena antri," kata Jefri.

 

Bantuan untuk masyarakat

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Lebak, Alkadri, mengatakan hingga saat ini, bantuan untuk PKL sudah disalurkan sejak PPKM digulirkan awal Juli lalu.

Ada pun bantuan sebanyak 4,5 ton beras hingga kini sudah disalurkan.

"Sudah kita salurkan langsung, paket sembako terdiri dari beras lima kilogram hingga minyak goreng, melalui Satpol-PP turun langsung langsung untuk para PKL di Rangkasbitung," kata Alkadri kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu.

Selain disalurkan langsung, bantuan juga diberikan pada para pedagang di pasar dan PKL yang berminat melakukan vaksinasi.

Kata Alkadri, secara berkala Pemkab Lebak mengadakan vaksinasi massal untuk pedagang dan PKL, setelahnya mereka akan mendapat paket sembako.

"Iya pengen dorong harus vaksin dulu, mereka supaya vaksin dulu, mereka tinggal datang ke tempat vaksin nanti dapat paket sembako," kata dia.

Minggu-minggu ini, kata dia, vaksinasi massal akan digelar khusus untuk pedagang dan PKL di Rangkasbitung.

Ada pun bagi PKL yang belum divaksinasi dan belum dapat bantuan dia sarankan untuk datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com