Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Kerabatnya Hendak Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Keluarga Gotong Jenazah dari RS

Kompas.com - 18/07/2021, 06:36 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah orang di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggotong jenazah kerabatnya dari Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam, Kupang, Sabtu (17/7/2021).

Jenazah tersebut merupakan seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

Pihak keluarga tak terima saudaranya hendak dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Keluarga bersikeras sanak familinya itu bukan meninggal karena terpapar virus corona.

"Menurut keluarga, almarhumah dirawat selama dua hari di RSU Siloam karena sakit gula serta gondok," ujar Farid Belajam, Ketua RT 07/RW 03, Kelurahan Airmata, Sabtu malam.

Baca juga: Video Viral Jenazah Pasien Covid-19 Digotong Warga dari RS, Polisi: Keluarga Tidak Percaya...

Detik-detik pengambilan jenazah

Farid menuturkan, kabar meninggalnya ibu rumah tangga tersebut diterimanya pada Sabtu pukul 03.30 Wita.

Dia kemudian meminta warga dan tetangga untuk membersihkan rumah duka supaya jenazah bisa disemayamkan.

Namun, sekitar pukul 05.30 Wita, keluarga dan warga sekitar memperoleh informasi dari pihak RS yang mengatakan bahwa jenazah bakal dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Fatukoa.

Tak terima, keluarga lantas beramai-ramai mendatangi RSU Siloam untuk mendengar penjelasan dari pihak rumah sakit.

“Saya bertemu dengan suami almarhumah dan ia mengatakan, istrinya tidak di-swab PCR, namun mau dikuburkan secara Covid-19," ucap Farid.

Baca juga: Naik Motor Saat Mabuk, Pengendara Tabrakan dengan Mobil Jenazah Covid-19, Ini Kronologinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com