KEDIRI, KOMPAS.com - Perasaan senasib dan pengalaman yang sama kerap menyebabkan terbangunnya suatu ikatan.
Itu pula yang melandasi gerakan yang dilakukan sekelompok penyintas Covid-19 di Kota Kediri, Jawa Timur.
Mereka bersatu membantu warga lain yang berjuang melawan virus corona, terutama warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Para penyintas Covid-19 tersebut bergotong royong menyuplai makanan siap santap.
Tanpa membedakan sekat sosial maupun agama, siapa pun mereka bantu selama memang membutuhkannya.
"Kami mendirikan dapur umum sederhana," ujar Tri Wahyudi, koordinator gerakan yang mereka namakan Dapur Umum Food Support Isoman Kota Kediri ini, Sabtu (17/7/2021).
Hanya dalam rentang waktu empat hari sejak pelayanan dimulai, dapur umum yang berpusat di wilayah Kelurahan Kaliombo itu telah menjangkau lebih dari 300 warga isoman di 90 titik alamat.
Bahkan tingginya animo warga yang membutuhkan uluran tangan itu sempat membuat mereka kewalahan.
Baca juga: Mantan Anggota Dewan Nekat Terobos Pos Penyekatan, Buat Video Mengaku Didorong hingga Terluka
Sebab, permintaan tak sebanding dengan jumlah tenaga yang ada maupun kapasitas dapur sederhana yang mereka dirikan.
Karena keterbatasan tenaga maupun kapasitas dapur, kadang terpaksa mereka menolak pemesanan yang datang dari berbagai wilayah di kota maupun kabupaten Kediri tersebut.
Berbagi Peran
Kelompok penyintas yang terdiri dari belasan orang dan dari berbagai macam latar belakang tersebut berbagi peran.
Ada yang bertugas sebagai operator telepon, administrator pencatat pemesanan, pengantar makanan atau pendistribusian, hingga bagian dapur.
Tak jarang mereka pun berperan ganda. Pencatat pesanan sekaligus tukang masak. Ini tujuannya saling mengisi kekosongan tenaga demi lancarnya operasional.
"Saya kadang mencatat pesanan, juga distribusi makanan," ujar Gabriel Stefanus (27), anggota kelompok yang juga penyintas Covid-19.
Tugas operator telepon diperlukan karena mereka tidak membuka pemesanan offline. Hanya melayani secara online, melalui sebuah nomor kontak yang mereka pasang di sebuah poster digital.
Poster inilah yang menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat. Dan banyak warga yang akhirnya memanfaatkannya.