Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam Diponegoro Bakal Turun Ikut Bersihkan Eceng Gondok di Rawa Pening

Kompas.com - 16/07/2021, 06:50 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Revitalisasi Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terus dikebut.

Hal ini karena berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Rawa Pening termasuk kritis dan perlu segera dilakukan penanganan lebih lanjut.

Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Muchlis Gasim mengatakan berbagai persoalan yang dihadapi menyusul dilakukannya revitalisasi Rawa Pening berangsur-angsur mulai teratasi.

"Mulai dari kepemilikan tanah pada area sempadan-badan air yang bermasalah, gulma air eceng gondok yang tumbuh subur hingga Keramba Jaring Apung (KJA) dan branjang yang melampaui daya dukung dari Rawa Pening," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Tumpukan Sampah Kali Panjang Dikhawatirkan Racuni Ikan di Rawa Pening

Muchlis mengungkapkan Kodam IV/Diponegoro dengan BBWS Pemali Juana telah sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam menangani berbagai persoalan tersebut.

"Terutama melakukan pembersihan gulma air sehingga revitalisasi yang sebelumnya telah direncanakan dapat segera terwujud," ungkapnya.

Rawa Pening membentang di Kecamatan Ambarawa, Tuntang, Banyubiru dan Bawen memiliki total luas badan air danau sekitar 2.387 hektar, volume tampungan danau 48,15 juta meter kubik dan kedalaman antara 0,35 hingga 10 meter.

Dari luas tersebut eceng gondok yang terdapat pada badan air tercatat 507,63 hektar.

Baca juga: Rawa Pening Meluap akibat Hujan Deras, Ratusan Rumah Terendam

Keadaan ini mengakibatkan sedimentasi sekitar 55 milimeter per tahun sehingga sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan untuk irigasi, air baku, pembangkit listrik dan juga pengendali banjir.

Menurut Muchlis, Kodam IV/Diponegoro siap membantu penanganan dengan metode Swakelola Type II melalui penguatan pembinaan teritorial bertajuk Rawa Pening Bersinar Jateng Gayeng.

"Mulai dari pekerjaan persiapan yang melibatkan seluruh stakeholder terkait, pemasangan patok batas sempadan dan badan air, pengambilan gulma air, KJA dan branjang hingga pekerjaan administrasi semua telah dirancang jadwal pelaksanaannya oleh Kodam IV/Diponegorono dengan BBWS Pemali Juana hingga akhir Desember 2021," tegasnya.

Untuk mencapai target itu, personel Yonzipur yang dibantu masyarakat sekitar beberapa waktu lalu diterjunkan untuk proses pembersihannya.

Baca juga: Sisa Pangan Ikan Sebabkan Pencemaran di Danau Rawa Pening

Pekerjaan menggunakan beberapa alat berat seperti Exca Ponton Cat 320 sebanyak tiga unit, Exca Ponton sebanyak delapan unit, Exca Longarm sebanyak satu unit dan stoom atau perahu sebanyak empat unit turut digunakan saat pelaksanaannya.

"Saat ini proses pengerjaan telah mencapai 7,20 hektar. Revitalisasi ini juga dapat menyelamatkan beberapa ekosistem yang ada di danau guna menjaga kelestariannya agar ke depannya dapat menjadi ikon Jawa Tengah yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com