UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan rumah di Kabupaten Semarang terendam banjir akibat hujan deras yang berlangsung pada Jumat (24/4/2020) dini hari.
Keadaan paling parah terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Rawa Pening, yakni di Kecamatan Banyubiru dan Tuntang.
"Semalam hujan deras berlangsung selama kurang lebih empat jam, ini menjadi penyebab utama terjadinya banjir karena Rawa Pening meluap," jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, saat meninjau banjir di wilayah Kecamatan Banyubiru, Jumat.
Baca juga: 8.000 Pelanggan PDAM Terdampak Pencemaran Rawa Pening
Wilayah yang paling parah yakni di Krapah, Banyubiru, Demakan, Cerbonan, Rowoboni, Rowoganjar, dan Candirejo.
Gunawan mengungkapkan, selain permukiman, areal persawahan juga banyak yang terendam.
"Untuk luasan pasti masih dalam perhitungan, tapi ada beberapa yang persiapan panen," ungkapnya.
"Kita menyiapkan bantuan logistik untuk semua yang terdampak. Banjir kali ini terhitung besar karena rendaman mencapai satu meter. Untuk semua warga diharap waspada dan mengantisipasi adanya banjir susulan," kata Gunawan.
Baca juga: Seorang Kepala Desa Jadi Tersangka Penyebab Banjir Bandang Ijen
Secara terpisah, Kepala Desa Sraten, Rohmat, mengungkapkan bahwa ada 25 rumah yang terendam banjir di wilayahnya.
"Dari jumlah tersebut, empat keluarga terpaksa mengungsi di balai desa," jelasnya.