Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Kalbar Lontarkan Unek-unek kepada Menkes soal Obat Terapi Covid-19 Langka

Kompas.com - 14/07/2021, 14:53 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Obat-obatan untuk terapi Covid-19 menjadi langka dan bahkan hilang di pasaran.

Kondisi tersebut membuat gundah Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, dan menyampaikan unek-uneknya.

“Sekarang kita pusing, obat hilang dari pasaran, Dinkes tidak bisa beli, sementara Kemenkes menyuplai obat ke daerah sedikit-sedikit, gimana coba?” kata Harisson kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Dinkes Kalbar Pusing Obat Covid-19 Hilang di Pasaran, Tak Bisa Beli, Suplai dari Kemenkes Sedikit

Menurut Harisson, Keputusan Menteri Kesehatan tentang Harga Eceren Tertinggi (HET) Obat Dalam Masa Pandemi Covid-19 justru menyebabkan obat-obat tersebut hilang dari pasaran.

Setalah adanya aturan itu, apotek atau pedagang besar farmasi, yang sebelumnya telah membeli obat-obat tersebut dengan harga tinggi karena besarnya permintaan pasar enggan menjualnya kembali lantaran merasa rugi.

“Mereka telah terlanjur membeli dengan harga mahal untuk dijual ke masyarakat. Permintaan banyak, suplai sedikit, maka harga naik,” kata Harisson.

Namun, tiba-tiba Menteri Kesehatan membuat kebijakan penetapan harga obat.

Kemudian, lanjut Harisson, dengan keputusan itu pihak yang berwenang mendatangi apotek, meminta mereka mengikuti harga yang telah ditetapkan.

“Apotek-apotek ini tidak mau menjual dengan harga sesuai harga menteri, karena mereka akan rugi. Untuk itu lah sekarang, menurut dugaan saya, obat-obat itu mereka simpan tidak mereka jual,” ujar Harisson.

“Obat itu sekarang hilang dari pasaran karena kementerian kesehatan salah ambil kebijakan,” timpal Harisson.

Baca juga: Kadinkes Kalbar Sebut Keputusan Menkes Soal HET Sebabkan Obat Covid-19 Langka

Makanya di Kalbar, lanjut Harisson, telah dibentuk Satuan Tugas Pengendalian Oksigen dan Obat, karena tahu bahwa obat-obat untuk terapi Covid-19 akan susah dicari.

“Seminggu kita bisa memastikan bahwa obat aman, tapi minggu depan nya obat hilang dari pasaran.

Awalnya, Harisson memperkirakan, dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan tentang Harga Eceren Tertinggi Obat Dalam Masa Pandemi Covid-19 tersebut, harga akan stabil karena diiringi dengan menghujani pasar dengan obat-obat.

“Ternyata sebaliknya, obat diitetapkan harganya di bawah harga pasar, tapi tidak disuplai barangnya ke pasar, ya hilanglah obat itu,” ucap Harisson. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com