Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Kalbar Sebut Keputusan Menkes Soal HET Sebabkan Obat Covid-19 Langka

Kompas.com - 13/07/2021, 22:14 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menilai, Keputusan Menteri Kesehatan tentang Harga Eceren Tertinggi Obat Dalam Masa Pandemi Covid-19 justru menyebabkan obat-obat tersebut hilang dari pasaran.

Menurut dia, apotek atau pedagang besar farmasi sebelumnya telah membeli obat-obat tersebut dengan harga tinggi karena besarnya permintaan pasar.

“Mereka telah terlanjur membeli dengan harga mahal untuk dijual ke masyarakat. Permintaan banyak, suplai sedikit, maka harga naik,” kata Harisson kepada wartawan, Selasa (13/7/2021) malam.

Baca juga: Viral Video Ibu Melahirkan Sambil Berdiri di Halaman RS di Yogyakarta, Ini Penjelasan Dinkes

Namun, tiba-tiba Menteri Kesehatan membuat kebijakan penetapan harga obat. Kemudian, lanjut Harisson, dengan keputusan itu pihak yang berwenang mendatangi apotek, meminta mereka mengikuti harga yang telah ditetapkan.

“Apotek-apotek ini tidak mau menjual dengan harga sesuai harga menteri, karena mereka akan rugi. Untuk itu lah sekarang, menurut dugaan saya, obat-obat itu mereka simpan tidak mereka jual,” ujar Harisson.

“Obat itu sekarang hilang dari pasaran karena Kementerian Kesehatan salah ambil kebijakan,” timpal Harisson.

Harusnya, terang Harisson, begitu harga naik, pemerintah memproduksi secara besar-besaran dan menghujani pasar dengan obat-obat tersebut.

“Pasti obat akan menjadi murah. Yang terjadi sebaliknya, permintaan obat Covid-19 meningkat, harga naik, eh... malah dipatok harga di bawah harga pasar, ya hilanglah obatnya,” seloroh Harisson.

Baca juga: Ini 4 Titik Penyekatan di Perbatasan Masuk Kota Semarang Selama PPKM Darurat

Diberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menemui para produsen untuk meminta bantuan agar menurunkan harga obat terapi Covid-19.

"Saya sudah bicara dengan produsen-produsen obat (dalam negeri) satu per satu. Saya minta tolong ke mereka (turunkan harga obat terapi Covid-19), 'tolong bantu, sekarang semua orang membantu dan sekarang saya minta juga tolong bantu'," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).

Budi mengatakan, dalam pertemuannya dengan para produsen obat, ia memastikan bahwa pemerintah tidak membuat mereka merugi. Hanya saja diakuinya keuntungan yang didapat para produsen obat tersebut berkurang karena menurunkan harga jual obat.

Penurunan harga dari tingkat produsen itu diharapkan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan obat untuk tidak begitu terbebani dengan harga yang mahal.

"Kami pasti tidak akan membuat teman-teman (produsen obat) rugi, ya betul kami akan mengurangi untungnya teman-teman cukup banyak, tapi tolong bantu, sehingga rakyat bisa mendapatkan akses obat dengan harga yang wajar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com