Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang: 7 Pasien Covid-19 Meninggal karena RS Penuh

Kompas.com - 08/07/2021, 15:45 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji terus mengingatkan warganya supaya mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menurut dia, kondisi saat ini sedang darurat akibat tambahan kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 sudah penuh.

Hal ini yang menyebabkan banyak pasien Covid-19 tidak tertangani dan akhirnya tidak tertolong.

Baca juga: Fakta Sejarah, Hari Jadi Ngawi Pernah Diganti Gara-gara Kurang Nasionalis

Sutiaji mengatakan, pada Rabu (7/7/2021), ada 7 pasien Covid-19 yang meninggal di rumah.

Para pasien Covid-19 ini harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena rumah sakit rujukan sudah penuh.

"Hari ini yang meninggal di rumah kediaman itu 7 orang. Jadi tidak bisa dibawa ke RS karena RS sudah penuh," kata Sutiaji di Balai Kota Malang, Rabu.

Pemkot Malang sudah berupaya untuk menambah kapasitas ruang ICU dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Namun, ketika ditambah, ruangan yang baru langsung terisi penuh.

Untuk itu, Sutiaji meminta kepada semua pihak untuk mematuhi ketentuan yang ada dalam PPKM darurat.

"Tolong masyarakat perhatikan. Risikonya tinggi. Ini semuanya adalah untuk kepentingan masyarakat. Kita sudah berjibaku, tidak mementingkan kesehatan kita sendiri," kata dia.

Baca juga: Sektor Wisata di Blitar Dapat Dispensasi Pajak akibat PPKM Darurat

Sementara itu, berdasarkan data di UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, jumlah jenazah pasien Covid-19 yang harus dimakamkan pada Rabu ini sebanyak 54 jenazah.

Jumlah ini naik dari hari-hari sebelumnya.

Meski begitu, petugas hanya mampu menyelesaikan 29 pemakaman.

Sisanya, 2 jenazah dimakamkan di luar Kota Malang.

Kemudian 4 jenazah dikremasi dan 19 jenazah akan dimakamkan keesokan harinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com