Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Saling Lapor gara-gara Tabung Oksigen, Kuasa Hukum Terduga Pelaku Buka Pintu Dialog

Kompas.com - 07/07/2021, 12:26 WIB
Tri Purna Jaya,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kasus saling lapor soal penganiayaan yang bermula karena tabung oksigen diharapkan pihak Awang Helmi (45) bisa diselesaikan dengan dialog musyawarah.

Kedua belah pihak yang tersangkut kasus penganiyaan ini adalah pelapor/terlapor Rendy Kurniawan (26) perawat Puskesmas Kedaton, dan pelapor/terlapor Awang Helmi warga Jalan Sisingamangaraja.

Mereka saling melaporkan penganiayaan yang terjadi karena tabung oksigen di puskesmas itu pada Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Babak Baru Kasus Perawat Dikeroyok di Lampung gara-gara Tabung Oksigen, Korban dan Terduga Pelaku Saling Lapor ke Polisi

Kuasa hukum pelapor/terlapor Awang Helmi, Sujarwo mengatakan, sebenarnya masalah saling lapor ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Masing-masing punya versinya, masing-masing saling melaporkan. Alangkah lebih bijak jika duduk bersama dan mencari musyawarah," kata Sujarwo saat ditemui di kantornya, Rabu (7/7/2021).  

Sujarwo mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak tersebut.

Baca juga: Kronologi Kasus Perawat Dikeroyok Versi Terduga Pelaku, Saya Ditendang Duluan..

Namun, dalam catatannya sebagai pengacara, kasus tersebut merupakan tindak pidana ringan, yang sejatinya bisa diselesaikan tanpa harus menunggu putusan pengadilan.

"Terlepas siapa yang benar, siapa yang salah, ayo duduk bareng, berbicara secara bermartabat. Apa manfaatnya saling melaporkan itu," kata pengacara senior di Lampung ini.

Sujarwo menambahkan, kliennya, Awang Helmi yang dilaporkan dan juga melaporkan, telah memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah saling lapor itu.

"Keluarga sudah menyerahkan kepada kami, pengacaranya, untuk tidak memperpanjang masalah ini. Kami membuka pintu dialog untuk semua pihak menyelesaikan masalah ini," kata Sujarwo.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris, Resky Maulana mengatakan, status dua laporan itu masih dalam tahap penyelidikan.

"Kita perlu tahu dahulu, seperti apa fakta pidananya," kata Resky.

Menurut Resky, kasus ini perlu diteliti secara komprehensif. Karena kedua belah pihak punya argumen.

"Ini yang harus diperiksa dahulu, faktanya seperti apa," kata Resky.

 

Jadi atensi kepolisian

Diberitakan sebelumnya, kasus saling lapor karena masalah tabung oksigen di Puskesmas Kedaton menjadi perhatian khusus bagi aparat kepolisian.

Hal itu karena kasus tersebut terjadi di masa pandemi dan kencangnya isu kelangkaan tabung oksigen di masyarakat.

Ada pun untuk kasus itu dilaporkan di dua tempat yang berbeda, yakni di Polsek Kedaton oleh perawat bernama Rendy Kurniawan (26).

Lalu, di Polresta Bandar Lampung oleh Awang Helmi (45). Awang saat itu membenarkan dirinya yang memukul Rendy pada hari kejadian, Minggu (4/7/2021) dini hari.

Kendati demikian, terkait dua laporan yang masuk ke kepolisian, Resky mengatakan, proses penyelidikan tetap dilakukan secara terpisah.

"Dua duanya, di polresta dan polsek tetap jalan, tapi penyelidikannya kami lakukan bersama-sama," kata Resky.

Resky menambahkan, proses terhadap kasus tersebut proses hukumnya tidak bisa dilakukan terburu-buru.

"Kami perlu mencari akar masalahnya seperti apa, jadi bisa disimpulkan, pidana apa yang terjadi," kata Resky.

Ada pun pelaporan kasus itu bermula ketika seorang perawat puskesmas di Bandar Lampung sempat dipukuli oleh tiga orang setelah mempertahankan tabung oksigen yang ingin diambil paksa.

Peristiwa ini terjadi di Puskesmas Rawat Inap Kedaton yang berada di Jalan Teuku Umar pada Minggu (4/7/2021) dini hari.

Akibat pemukulan dan pengeroyokan tersebut, sang perawat yang bernama Rendy Kurniawan mengalami luka memar dan luka dalam di bagian kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com