TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Petugas kamar jenazah RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya sampai harus membuat peti mati khusus jenazah pasien Covid-19 secara dadakan akibat jumlah kematian yang membludak beberapa hari terakhir.
Jenazah pasien Covid-19 pun terpaksa antre dimakamkan karena sesuai protokol kesehatan wajib memakai peti.
Baca juga: Daftar Lokasi dan Jadwal Vaksinasi Massal Serentak di Kabupaten Tangerang
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Terus Berdatangan hingga Liang Lahad Habis
"Ini kami membuat peti mati dadakan sesuai anjuran protokol kesehatan bagi jenazah Covid-19 muslim. Soalnya stok persediaan habis setelah banyak pasien corona meninggal. Hampir tiap hari ada yang meninggal akibat Covid-19. Kemarin saja enam orang, kemarinnya lagi 10 orang, tadi malam juga ada lagi lebih satu orang," ujar salah seorang petugas kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Dona Dermawan, kepada wartawan di tempat kerjanya, Rabu (23/6/2021).
Dona menjelaskan, pembuatan peti mati dikebut 24 jam tanpa henti.
Ini karena mereka bertanggung jawab sampai ke proses pemakaman.
"Kami terus bekerja cepat, karena jenazah harus dimakamkan secara cepat dan aman sesuai protokol kesehatan dan tentunya secara agama juga," ucap dia.
Kematian meningkat
Dalam sepekan terakhir ini, jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat drastis.
"Kalau sebelumnya itu paling satu atau dua orang kadang tidak ada. Tapi, sepekan ini jumlah kematian sangat banyak setiap harinya," ujar dia.