KOMPAS.com - Selama tujuh tahun pasangan suami istri lansia Sulaiman (65) dan Nuryati (60), warga RT 02 Dusun I, Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terpaksa tinggal di kandang ayam.
Kandang ayam yang luasnya tak lebih dari 12 meter persegi itu berada di dekat sawah dan hanya beratap daun nipah.
Baca juga: 196 Makam Pasien Covid-19 Dibongkar karena Jenazah Terbukti Negatif Corona
"Kami tinggal di rumah ini sejak menikah tujuh tahun lalu," kata Sulaiman saat ditemui di kediamannya, dikutip dari Tribunews, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Detik-detik 20 Warga Bakar Kapal Ikan, lalu Cegat dan Paksa Polisi Serahkan Semua Awaknya
Di dalam kediaman mereka, tercium bau tak sedap dari beberapa karung berisi pakan ayam yang digantung di dalam rumah.
Sehari-hari Sulaiman dan istrinya tidur, makan, dan masak di kandang tersebut.
Sulaiman mengatakan, tak ada pilihan lain selain menempati kandang ayam karena dia tak mampu membangun rumah.
Hujan
Sulaiman menuturkan, saat hujan terutama di malam hari, air membasahi seluruh isi rumah karena atap rumah yang hanya terbuat dari daun nipah.
"Bukan lagi bocor, tapi benar-benar air jatuh ke kami," ungkap Sulaiman.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sulaiman dan istrinya bekerja serabutan, di antaranya dengan menawarkan jasa merawat kebun dan sawah milik orang lain.
Pendapatan mereka per hari tak tentu, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 40.000 jika sedang beruntung.
"Alhamdulillah, kadang dapat Rp 40.000 cukup untuk makan, kadang tidak sampai segitu dan tidak bisa makan," tutur Sulaiman.
Cerita mengenai kondisi pasutri ini pun viral di media sosial, hingga mengundang perhatian dari sejumlah pihak yang memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai.
Upaya pemerintah
Camat Pemulutan Muhammad Zen mengatakan, berdasarkan laporan perangkat Desa Teluk Kecapi, upaya penyaluran bantuan terhadap Sulaiman dan Nuryati telah dilakukan sejak 2019.
Namun, ada dua kendala utama dalam penyaluran bantuan, yakni data kependudukan Sulaiman yang belum diperbarui dan status kepemilikan lahan tempat tinggal.
"Pak Sulaiman berdasarkan data kependudukan, baik di KTP dan KK masih terdaftar sebagai warga Desa Pelabuhan Dalam. Sementara istrinya memang warga Desa Teluk Kecapi, tapi di KK masih ikut orangtua," ungkap Zen.
"Jadi bagaimana kami mau menyalurkan bantuan jika data kependudukannya belum diperbarui, sedangkan penyaluran bantuan ini harus ikut aturan," ujar Zen menambahkan.
Status lahan tempat tinggal Sulaiman dan istrinya menghambat untuk mendapatkan bantuan bedah rumah.
"Dari dinas terkait juga tidak bisa menganggarkan perbaikan rumah karena itu bukan lahan tempat tinggal Pak Sulaiman. Mengenai bantuan dari alokasi dana desa, tahun kemarin dialokasikan untuk penanganan Covid-19," papar Zen.
Ke depan, aparat pemerintah di Kecamatan Pemulutan akan berupaya agar Sulaiman dan Nuryati memiliki data kependudukan yang jelas sehingga dapat menerima bantuan.
"Insya Allah ke depan akan kami upayakan dengan pihak terkait agar data kependudukan warga kami ini jelas dan bisa mendapat bantuan dan hunian yang layak," kata Zen.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Selama 7 Tahun, Pasangan Suami Istri di Ogan Ilir Tinggal di Kandang dengan Ayam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.