Meskipun sebenarnya, ujar Didik, pihaknya menargetkan vaksinasi terhadap sekitar 300 sasaran.
Nur Rokhim yang masuk kategori petugas pelayan publik menerima suntikan vaksin merek Sinovac dosis kedua pada 16 Maret.
Sekitar sembilan hari setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua, Rokhim merasakan gejala gatal, demam, serta nyeri otot dan sendi.
Kondisinya memburuk meskipun sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit sebanyak tiga kali dan berujung pada kelumpuhan.
Didik tidak bersedia memberikan komentar terkait kondisi Nur Rokhim sebelum ada analisa yang komprehensif untuk memastikan kelumpuhan itu berkaitan atau tidak dengan vaksinasi.
Baca juga: 2 Pasien Asal Bangkalan Dirawat di RSUD Jombang, Diduga Terpapar Covid-19 Varian Baru
"Bisa jadi ini sebuah coincidence (kebetulan). Tapi sudah kami laporkan ke Komda KIPI (komisi daerah kejadian ikutan paska imunisasi) Jatim," ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Blitar selama beberapa pekan terakhir terus menggalakkan capaian vaksinasi Covid-19 untuk berbagai kelompok sasaran.
Tempat pelaksanaan vaksinasi tidak lagi dipatok di tempat-tempat tertentu tetapi bergantung pada kelompok sasaran.
Untuk kelompok masyarakat usia lanjut (manula), vaksinasi dilaksanakan di kantor-kantor kelurahan agar lebih mudah dijangkau.
"Seperti hari ini kita lakukan vaksinasi untuk karyawan pabrik rokok yang kita laksanakan di pabriknya," ujar Didik.