NGANJUK, KOMPAS.com – Sebuah bende atau gong kecil berdiameter 60 sentimeter yang diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit ditemukan di Desa Salamrojo, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Benda itu ditemukan berjarak hanya beberapa meter dari galian C. Hingga kini aktivitas galian C di sekitar lokasi temuan bende masih berlangsung.
Baca juga: Peristiwa Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
“Iya betul, bende. (Ditemukan) di Desa Salamrojo, itu yang dekat dengan lokasi penggalian untuk galian C itu,” kata Kepala Seksi Sejarah, Museum, dan Kepurbakalaan dari Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga, dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk (Disparporabud) Kabupaten Nganjuk Amin Fuadi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Apakah Sumberbeji Bagian dari Tata Kota Kerajaan Majapahit? Ini Jawaban Arkeolog
Amin menjelaskan, bende yang diduga berbahan kuningan itu pertama kali ditemukan oleh Sumani, warga setempat.
Temuan ini lantas ditindaklanjuti Disparporabud dengan mendatangi lokasi.
“Kebetulan Sumani orang yang menemukan itu sedang jalan-jalan di situ, ngecek apakah cagar budaya yang ada, yang sudah pernah saya tunjukkan itu nanti terkena imbas pengerukan apa tidak,” ujar Amin.
“Ternyata itu dia (Sumani) menemukan, kakinya itu menyentuh, terus akhirnya digali. Ternyata ya itu (ditemukan bende), cuma kondisinya sudah pecah-pecah,” lanjutnya.
Pengamatan Kompas.com, kondisi bende yang ditemukan Sumani sudah tak utuh, terbelah menjadi empat bagian.
Bende itu kini dievakuasi pihak Disparporabud ke Museum Anjuk Ladang Nganjuk.
“Bende itu adalah alat untuk memberi isyarat pengumuman atau mengumpulkan masyarakat,” ungkap Amin.
Diduga perkampungan kuno
Menurut Amin, di sekitar lokasi temuan bende dulunya diduga merupakan bekas perkampungan kuno.