Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Situs Sumberbeji Dibangun pada Masa Kediri, lalu Dipugar Masa Majapahit? Ini Jawaban Arkeolog

Kompas.com - 06/04/2021, 05:30 WIB
Moh. Syafií,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Petirtaan kuno di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang ditemukan di sebuah sendang telah selesai diekskavasi.

Hasil ekskavasi menampakkan hampir keseluruhan sisi pada bagian utama petirtaan. Tampak kesan indah, megah, dan kecanggihan teknologi di masanya.

Baca juga: Geliat Pedagang di Kawasan Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji Usai Diekskavasi

Petirtaan kuno di Sumberbeji memiliki bentuk persegi berukuran 20 x 17 meter persegii. Di tengah petirtaan terdapat bangunan persegi dan di atasnya ada struktur melingkar.

Baca juga: Petirtaan Kuno Era Majapahit di Sumberbeji Jombang Didaftarkan Jadi Cagar Budaya

Di sisi barat daya, terdapat kanal yang berfungsi sebagai saluran untuk masuknya air ke dalam petirtaan. Kemudian saluran buang, berada di sisi timur laut.

Baca juga: Berdiri pada Abad Ke-13, Ini Sejarah Kerajaan Majapahit dan Pendirinya

Di dalam petirtaan sisi barat daya, tampak terpasang arca garuda. Posisinya menghadap ke timur, di dekat kanal yang menjadi saluran masuknya air ke petirtaan.

Secara keseluruhan, struktur dinding bangunan petirtaan kuno di Sumberbeji tersusun dari bata merah yang direkatkan dengan metode gosok.

Demikian pula dengan lantai petirtaan, terbuat dari bata merah pada. Lantainya berada pada kedalaman 2 meter dari batas atas struktur dinding.

Sekilas, kata arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, ada kemiripan dengan candi tikus di Trowulan Kabupaten Mojokerto.

Sedangkan perbedaannya dengan Situs Candi Tikus yakni ukuran petirtaan di Sumberbeji yang sedikit lebih kecil. Situs Candi Tikus berukuran 20 x 20 meter persegi.

Kemudian dari ukuran bata kuno, Situs Candi Tikus memiliki satu dimensi, yakni dimensi bata pada masa Majapahit.

Sementara pada situs petirtaan kuno di Sumberbeji, terdapat dua dimensi bata. Ada bata kuno dengan dimensi peninggalan Majapahit dan ada pula peninggalan masa Kerajaan Kediri.

Wicaksono menduga, Petirtaan kuno di Sumberbeji dibangun pada masa Kediri, lalu dipugar pada masa Majapahit.

Penampakan arca burung garuda disisi selatan, dinding barat petirtaan kuno di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan saat BPCB Jawa Timur melakukan ekskavasi pada 2019.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Penampakan arca burung garuda disisi selatan, dinding barat petirtaan kuno di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan saat BPCB Jawa Timur melakukan ekskavasi pada 2019.

Terbatasnya bukti arkeologis di sekitar Petirtaan Sumberbeji membuat dirinya menahan diri untuk membuat kesimpulan.

"Kita duga, situs (petirtaan) Sumberbeji ini dibangun pada masa Kediri, lalu dipugar pada masa Majapahit. Tetapi ini baru kecurigaan awal," kata Wicaksono kepada Kompas.com, Sabtu (27/3/2021).

Dominasi Majapahit

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com