Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berselancar dengan Bono dan Mitos Ombak Tujuh Hantu di Sungai Kampar

Kompas.com - 29/05/2021, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

Bono akan terus menerjang sepanjang DAS selama sekitar dua jam dan makin melemah ketika jalur sungainya membelok.

Gelombang bono memiliki kecenderungan destruktif karena menyebabkan erosi di wilayah sempadan Sungai Kampar serta air yang melimpah ke daratan yang tak jarang merendam permukiman warga hingga setinggi satu meter.

Bukan itu saja, gelombang besar bono bisa menyebabkan perahu nelayan terbalik.

Fenomena bono tidak terjadi setiap hari di Sungai Kampar. Bono hanya muncul ketika terjadi bulan purnama (full moon) di penanggalan 12-16 hijriyah atau tahun sistem kalender arab.

Ombak besar bono bisa disaksikan pada Oktober hingga Desember ketika puncak musim hujan saat debit air Sungai Kampar sedang tinggi. Selain itu ombak bono juga dapat kita saksikan pada Februari hingga Maret.

Baca juga: Ombak Bono Cuma Ada di Riau, Belum Banyak yang Tahu...

Digunakan untuk berselencar

Bono di Sungai Kampar mulai mendunia saat dikunjungi Antony Colas, penulis buku panduan berselancar terkemuka, World Stormrider Guide, pada September 2010.

Saat berkunjung ke Sungai Kampar, Colas tercengang dengan gulungan besar ombak bono di sungai yang mirip dengan ombak di laut.

Dalam ulasannya di salah satu edisi World Stormrider Guide, Colas menulis yang membedakan adalah ombak bono bisa bertahan hingga sejauk 50 km.

Baca juga: Mau Uji Nyali? Yuk Jajal Ombak Bono di Sungai Kampar

Tulisan Colas ini mengundang rasa penasaran juara dunia tiga kali asal Amerika Serikat, Tom Curren.

Peselancar senior berusia 60 tahun ini mengajak dua rekannya sesama juara dunia, Bruno Santos dan Dean Brady untuk mencoba menaklukkan bono Sungai Kampar. Ia pun sukses berselancar nyaris selama satu jam pada Maret 2011.

"Saya akhirnya bisa merasakan berselancar begitu lama di atas bono di aliran Sungai Kampar. Setelah lebih dari 30 tahun berselancar baru kali ini saya merasakan selancar sangat lama di atas gulungan ombak dan itu terjadi di sungai," kata Curren seperti dikutip dari situs Surfer Today.

Baca juga: Kronologi Penjala Ikan Temukan Mortir di Sungai Kampar, Sempat Dikira Knalpot

Ombak Bono di Sungai Kampar, Riau. Berselancar di sungai ini sangat menantang.BARRY KUSUMA Ombak Bono di Sungai Kampar, Riau. Berselancar di sungai ini sangat menantang.
Pemecahan rekor dunia berselancar terlama juga pernah terpecahkan sebanyak dua kali di bono Sungai Kampar.

Rekor yang pertama dilakukan oleh peselancar dunia asal Inggris, Steve King pada 15 Februari 2013. Saat itu ia bersama dua rekannya Steve Holmes dan Nathan Maurice berlomba adu ketangkasan "menunggangi" bono setinggi empat meter sejauh 12,3 km selama 1 jam 13 menit.

Rekor King kemudian dapat dipatahkan oleh juara dunia asal Australia, James Cotton ketika mampu mengikuti ombak bono setinggi 3,5 meter hingga sejauh 17,2 km selama 1 jam 20 menit.

Baca juga: Kisah Nelayan Tradisional Sungai Kampar Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Rekor dunia itu tercatat dalam Guiness Book of The World Record.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com