Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Kecerdasan Buatan, Mahasiswa Ini Tawarkan Solusi Penanganan Limbah Industri Migas

Kompas.com - 24/05/2021, 16:52 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pembuangan limbah industri kerap kali tidak dilakukan dengan benar, sehingga zat berbahaya dari limbah akan mencemari lingkungan dan berdampak pada kesehatan manusia.

Melihat hal tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencoba menawarkan solusi penanganan limbah dengan merancang pemodelan kecerdasan buatan atau yang dikenal dengan artificial intelligent (AI) untuk memfasilitasi pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan pada industri migas.

Tiga mahasiswa ITS itu adalah Fitria Kusumaningrum, Citra Annisaa Nurul Ain, Nuzulul Syaqawati Azzahra, mahasiswa S1 Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTI-RS), ITS.

Ketiganya tergabung dalam sebuah tim bernama UCiFi.

Berawal dari masalah penanganan limbah, mereka tergerak menginovasikan pemanfaatan kecerdasan buatan berupa artificial neural network (ANN) untuk memprediksi keakuratan kadar chemical oxygen demand (COD) yang terkandung dalam limbah industri minyak dan gas.

Nuzulul Syaqawati Azzahra selaku ketua tim mengatakan, limbah yang dihasilkan industri migas berupa produced water.

Hasil dari kegiatan eksplorasi minyak tersebut mengandung polutan, antara lain H2S (Hidrogen Sulfida), minyak dan lemak, NH3 (Ammounium), dan COD.

Baca juga: Seorang Pria Kabur Usai Bunuh Tetangganya, Polisi: Dia Sembunyi di Kuburan Saat Ditangkap

"Kadar polutan tersebut melebihi baku mutu, sehingga kadar polutan harus dikurangi terlebih dahulu sebelum dialirkan kembali ke alam," kata Nuzulul dalam keterangan tertulis, Senin (24/5/2021).

Salah satu anggota tim UCiFi, Fitria Kusumaningrum menjelaskan, salah satu cara untuk menurunkan kadar polutan adalah menggunakan polishing unit.

Data input pada polishing unit ini berupa kadar COD yang tinggi serta beberapa parameter lain seperti pH, suhu, NO3, PO3, MLSS, TSS, dan SVM.

"Setelah data tersebut diproses di blackbox polishing unit, akan didapat output kadar COD yang lebih rendah," tutur Fitria.

Untuk memprediksi kadar COD tersebut, menurut Fitria, diperlukan suatu prediktor yang tepat yaitu ANN.

Ia juga mengatakan, selain model ANN sebagai prediktor, perlu diterapkan teknik optimasi untuk mendukung hasil COD yang minimal.

Salah satu teknik optimasi yang paling banyak digunakan adalah teknik optimasi genetic algorithm (GA).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com