Nuzulul dan tim meyakini, penggunaan ANN + GA memiliki hasil keakuratan prediksi yang lebih baik dibanding pemodelan AI yang lain seperti ANFIS.
"Walaupun ANN maupun ANFIS sama-sama memiliki kemampuan input data yang sangat banyak, tetapi ANN memiliki hidden layer sehingga prediksi data akan jauh lebih akurat," kata Nuzulul.
Saat ditanya mengenai kendala, Fitria mengungkapkan pada awalnya timnya belum memahami teknik pengolahan informasi menggunakan ANN+GA, sehingga mereka membutuhkan waktu lebih untuk memahami hal tersebut.
"Namun, dengan keuletan dan kerja sama antar anggota tim, kami mampu menyelesaikan paper yang akan kami lombakan," tutur dia.
Kerja keras tim UCiFi tersebut telah berhasil membuahkan prestasi membanggakan.
Baca juga: Program Vaksinasi Massal Tahap 3 di Surabaya Sasar Kelompok Disabilitas, ODGJ, hingga Buruh
Paper yang berjudul Artificial Intelligent in Oil and Gas Wastewater Treatment sukses mengantarkan tim yang dibimbing Totok Ruki Biyanto ini sebagai juara kedua pada Paper Competition Petrolida 2021.
Pada kompetisi yang digelar oleh Society Petroleum Engineer ITS Student Chapter (SPE ITS SC) ini, tim UCiFi berhasil mengungguli paper dari sembilan tim lainnya.
Ke depan, Fitria berharap tim UCiFi dapat terus kompak dan bekerja sama untuk mengikuti kompetisi paper lainnya.
"Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pengolahan limbah, kami harap inovasi tersebut dapat menjadi terobosan untuk meningkatkan performa pengolahan limbah di industri minyak dan gas," ucap Fitria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.